Kapolresta Cirebon Berikan Ceramah Kamtibmas dan Kesadaran Hukum di Pesantren Bina Insan Mulia


Sambar.id, Cirebon || Kapolresta Cirebon KOMBES POL SUMARNI, S.I.K.,S.H.,M.H, bersama Dandim 0620/Kab. Cirebon LETKOL Inf. MUKHAMAD YUSRON dan Plt. Kepala Kemenag Kab. Cirebon H. SELAMET, memberikan Ceramah Kamtibmas dan Kesadaran Hukum Dalam Rangka Mempersiapkan Generasi Emas Indonesia di Pesantren Bina Insan Mulia Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon, Selasa (30/9/2025).


Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya Polresta Cirebon dalam mendekatkan polisi dengan masyarakat, khususnya para santri atau pelajar demi menciptakan generasi muda Kabupaten Cirebon yang lebih baik, cerdas, Bebas Narkoba dan berkarakter.


Dalam penyampaiannya, ia mengatakan untuk jadi orang hebat dan sukses tidak hanya didukung IQ yg cerdas namun juga dibarengi dengan emotional question seperti etika, tata krama, perilaku, sopan santun yang baik dan spiritual question (keimanan dan ketaqwaan) yang baik.


Selain itu, ia mengaku senang dan bersyukur dapat datang kembali ke Pesantren Bina Insan Mulia. Bahkan, selama ini pihaknya juga rutin keliling terus ke SMP, SMA dan SMK untuk melindungi para siswa dan siswi pelajar. Dirinya mengingatkan agar tidak memanggil seseorang dengan melihat pandang fisik atau panggilan yang merendahkan karena sudah ada peraturanya.


"Bisa di ganti dengan nama atau panggilan yang baik, kita tidak boleh membedakan mau dia karyawan, pengusaha, anak dewan, atau anak polisi dan tentara, disini semua sama disini semua santri. Tidak ada diskriminasi di sekitar kita, disini ibu kapolresta mengingatkan, bahwa indonesia sedang membangun bangsa yg lebih baik. Tidak mudah dilaksanakan, tetapi bisa juga karena generasi emas kita bisa mempersiapkan dengan baik," katanya.


Menurutnya, tantangan kedepan yang dihadapi ialah jangan sampai menimbulkan bibit-bibit korupsi seperti mencontek, dan masih maraknya penyalahgunaan narkoba. Pihaknya mengakui selama ini masih banyak kecolongan pengawasan seperti orang yang tidak tahu barang lalu menitipkan barang tersebut, dan mendokrtrin untuk memakainya.


"Jangan berani mencoba-coba barang seperti narkoba. Kemajuam teknologi, semuanya warga masyarakat indonesia punya smartphone dan setiap saat pandanganya kesitu semua. Jangan salah gunakan fasilitas sekolah, boleh di gunakan hanya untuk membahas atau mencari materi dan mencari informasi," ujarnya.


Ia menyampaikan permasalahan penyempitan lahan karena generasi kita tidak peduli kepada lingkungan sekitar karena kemajuan teknologi media sosial sehingga tidak ada kesadaran. Sehingga mulai dari sekarang jarus befikir jangan mencari pekerjaan tetapi membuka lapangan pekerjaan. Selain itu, jangan pernah bingung kedepan mau kemana, karena harus ambil cita-cita setinggi langit.


"Jangan pernah melakukan hal-hal yang melanggar hukum, karena setiap pekerjaan kedinasan, BUMN, Swasta membutuhkan SKCK disitu ada keterangan catatan kepolisian. Untuk menjadi orang yang hebat harus memiliki emosional passion yang bagus, dan jangan mudah putus asa," pungkasnya.


Sementara itu Dandim 0620 LETKOL Inf. MUKHAMAD YUSRON mendoakan para santri supaya bisa menjadi pribadi-pribadi yang bertanggung jawab dan selalu melaksanakan kegiatan aktivitasnya dengan hal-hal yang positif. Seperti kemarin ramainya demo aksi unjuk rasa masih banyak di tunggangi. Sehingga harus tahu dasarnya jangan asal ikut-ikutan dan diikuti oleh orang yang menjadi oknum.


"Saya percaya kalau adik-adik sekalian kedepan bisa memilih mana yg benar dan mana yang salah. Tugas TNI tidak hanya berperang, tugas militer perang melaksanakan menyiapkan sejak dini guna mengantisipasi pihak-pihak dari luar. Tugas yang lainya membantu pemerintah pusat dan daerah dalam melaksanakan tugas-tugasya," ungkapnya.


Senada, Plt. Kementrian Agama H. SELAMET mengaku bersyukur bisa bersilaturahmi dengan para santri Ponpes Bina Insan Mulia. Menurutnya para santri sangat beruntung karena sudah mendapatkan ilmu agama, sehingga jangan sampai pengetahuan umumnya saja yang bagus namun akhlaknya belum terpenuhi.


"Maka dari itu disini kita di ajarkan bukan hanya pengetahuan umum namun juga pembelajaran agama dan akhlak atau kecerdasan spritual. Kalau orang sudah bagus termasuk pengetahuan umum dan akhlaknya juga saya yakin di indonesia tdk ada orang korupsi," pungkasnya.@Budi

Lebih baru Lebih lama