Sambar.id // Jambi — Gelombang protes meletup di depan Pertamina Fuel Terminal Kasang, Jambi, Kamis (20/11/2025). Puluhan wartawan yang tergabung dalam Aliansi Wartawan Siber Indonesia (AWaSI) Jambi menggelar aksi unjuk rasa, menuntut transparansi dan penindakan tegas terhadap dugaan praktik kotor dalam rantai distribusi BBM di wilayah Jambi.
Aksi ini bukan sekadar demonstrasi rutin, melainkan bentuk akumulasi kekecewaan atas maraknya dugaan penyimpangan distribusi BBM bersubsidi maupun non-subsidi yang terus mencuat dalam pemberitaan dan laporan warga.
BBM Diduga Bocor ke Gudang Ilegal
Dalam orasinya, Ketua Umum AWaSI Jambi, Erfan Indriyawan, SP, menyebut adanya temuan lapangan yang menunjukkan indikasi kuat mobil tangki Pertamina yang dikelola oleh PT Elnusa Petrofin dan PT Jefri Abidin diduga memasok BBM ke lokasi yang dicurigai sebagai gudang ilegal.
“Kami punya data, dokumentasi, dan laporan masyarakat. Polanya sama: mobil tangki keluar dari depot, lalu berhenti dan membongkar muatan di lokasi yang jelas bukan SPBU resmi dan tidak memiliki izin niaga BBM,” tegas Erfan.
AWaSI menilai praktik tersebut bukan insiden tunggal, melainkan sinyal kuat adanya sistem distribusi yang bocor dan terorganisir.
Dugaan Suap Kuota BBM Menguat
Selain pergerakan tangki mencurigakan, AWaSI juga menyoroti adanya dugaan suap untuk mendapatkan tambahan kuota BBM dari depot.
Menurut Erfan, beberapa pemilik SPBU mengaku diperlakukan tidak adil dalam distribusi kuota. SPBU yang diduga memberikan fee tertentu disebut menerima pasokan lebih cepat dan lebih banyak.
“Kalau ada kuota yang bisa ‘dibeli’, ini bukan sekadar penyimpangan — ini kejahatan yang merugikan negara dan masyarakat,” ujar Erfan.
Ia menegaskan bahwa praktik semacam ini menciptakan kelangkaan buatan, memicu antrean panjang di SPBU, dan membuka ruang makin luas bagi mafia migas.
Tuntutan AWaSI: Evaluasi, Audit, dan Penegakan Hukum
Melalui aksi ini, AWaSI Jambi menuntut:
Pertamina Patra Niaga melakukan audit internal menyeluruh terhadap sistem distribusi di Fuel Terminal Kasang.
Evaluasi jabatan Kepala Depot Fuel Terminal Kasang jika terbukti gagal melakukan pengawasan.
Penindakan dan pembinaan transportasi resmi, termasuk Elnusa Petrofin dan Jefri Abidin.
Aparat penegak hukum turun tangan memeriksa dugaan penyimpangan distribusi BBM.
Usai aksi di depan depot, massa bergerak menuju Mapolda Jambi untuk melaporkan dugaan praktik ilegal tersebut secara resmi.
AWaSI: “Jambi Tidak Boleh Jadi Surga Mafia Migas”
Di akhir aksi, Erfan kembali menegaskan pentingnya peran media dan publik mengawal distribusi energi di daerah.
“Jika negara kalah oleh mafia migas, maka rakyat yang menanggung akibatnya. Kami akan terus mengawal sampai ada tindakan nyata, bukan janji,” tutupnya.
Aksi ini menandai babak baru perlawanan publik terhadap dugaan praktik mafia migas di Jambi — sebuah persoalan yang tak hanya menyangkut hukum, tetapi juga harga diri tata kelola energi negara. (Supriandi)







.jpg)
