Baturaja ,Sambar.id
[Baturaja 14 November] – Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Raja, Drs. Bertho Darmo Poedjo Asmanto, MBA, mendapat apresiasi luas atas keberaniannya mengambil langkah-langkah strategis untuk menyelamatkan perusahaan air bersih milik Pemkab OKU dari ambang kebangkrutan.
Keputusan kontroversial untuk menaikkan tarif hingga 100 persen, yang sempat memicu protes publik, kini membuahkan hasil positif. Langkah ini dipandang sebagai upaya berani untuk membalikkan keadaan perusahaan yang merugi.
Akademisi Dr. Hendra Alfani bahkan menyebut Bertho sebagai sosok "gila" karena berani menerima tantangan memimpin perusahaan dengan kerugian mencapai Rp37 miliar dan aset peralatan yang sudah tua serta rusak.
"Pak Bertho ini bagi saya gila. Ya, bapak gila. Dengan kerugian Rp37 miliar dan fasilitas yang banyak rusak, beliau tetap berani memperbaiki Perumda Tirta Raja," ujar Hendra dalam Konsultasi Publik Evaluasi Tarif Perumda Air Minum Tirta Raja, Jumat (14/11/2025).
Namun, "kegilaan" itu justru membuahkan hasil yang signifikan. Setelah sekitar satu tahun tarif baru diberlakukan, kualitas air yang sebelumnya buruk mulai membaik dan distribusi kini mengalir setiap hari. Kondisi keuangan perusahaan juga berbalik, dari merugi menjadi mencatatkan laba.
Hendra mengajak masyarakat untuk memberikan dukungan kepada manajemen agar dapat terus melakukan pembenahan. "Saya salut, walaupun belum maksimal karena semua butuh proses. Mari kita dukung kinerja Perumda Tirta Raja," katanya.
Dewan Pengawas Perumda Tirta Raja, Hasan HD, menegaskan bahwa kebijakan kenaikan tarif pada tahun 2025 merupakan keputusan penting dari Bupati OKU, Teddy Meilwansyah, demi menyelamatkan perusahaan. Dalam kondisi keuangan yang kritis, pemerintah sebagai pemilik modal harus mengambil langkah yang tidak populer.
"Kalau kita serahkan ke investor atau pihak swasta, risikonya besar, bisa saja perusahaan di-takeover. Karena itu diambil kebijakan yang tidak populer. Masyarakat sempat demo, menuntut tarif diturunkan seperti semula," kata Hasan.
Menurut Hasan, perubahan positif mulai terlihat. Perumda Tirta Raja menerima sejumlah penghargaan, bahkan menjadi rujukan studi banding dari PDAM di luar Sumatera Selatan. "Bahkan nanti kita diundang Pasca Sarjana UI untuk memaparkan sistem distribusi dan pengelolaan air bersih," tambahnya.
Bertho Paparkan Deretan Perubahan Positif
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bertho memaparkan hasil pembenahan sejak tarif baru diterapkan. Di antaranya adalah peningkatan signifikan dalam kualitas air, normalisasi distribusi air ke pelanggan setiap hari, perubahan kondisi keuangan perusahaan dari rugi menjadi laba, pergantian dan penambahan pompa baru, peningkatan kinerja pegawai, serta program sosial untuk anak panti dan warga kurang mampu.
"Kami menargetkan ke depan dapat berkontribusi melalui PAD. Tapi kami tetap butuh dukungan dan kritik konstruktif demi menjaga kepercayaan publik," tutup Bertho.
Kontributor: Amelia










.jpg)
