SAMBAR.ID, Kabupaten Bekasi - Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Distrik 024 Kabupaten Bekasi merayakan hari jadinya yang ke-59 tahun, atau yang disebut Milangkala, dengan menggelar acara syukuran dan pemotongan tumpeng. Acara yang berlangsung khidmat dan penuh keakraban ini diselenggarakan pada hari Minggu, 09 November 2025.
Perayaan ini menjadi momentum penting bagi konsolidasi organisasi di tingkat Kabupaten Bekasi, sekaligus menyuarakan kritik keras terhadap kebijakan alih fungsi lahan yang marak terjadi.
Momentum Konsolidasi dan Silaturahmi
Acara Milangkala ke-59 AMS Distrik 024 ini bertempat di kediaman Ketua Distrik, Abah H. Minda Suryana, yang juga dikenal sebagai Tokoh Masyarakat Kabupaten Bekasi, di Kampung Pule, Desa Karang Setia.
Dihadiri oleh segenap jajaran pengurus Distrik dan Rayon-rayon se-Kabupaten Bekasi, acara ini juga dihadiri oleh jajaran penting organisasi lainnya, termasuk Dewan Pembina, Dewan Penasehat, dan Ketua Umum AMS. Kehadiran para tokoh ini memperkuat fungsi acara sebagai momentum konsolidasi dan silaturahmi organisasi.
'Bekasi Menggugat': Soroti Alih Fungsi Lahan Jadi Perumahan
Dalam pidatonya, Ketua Distrik 024 AMS Kabupaten Bekasi, yang mengaku telah menjabat sejak tahun 2007, menyuarakan keprihatinan mendalam atas maraknya alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi kawasan perumahan di wilayah Bekasi.
"Lahan-lahan produktif yang menghasilkan panen dua hingga tiga kali setahun kini habis diserobot untuk perumahan. Ini terjadi di Kecamatan Sukatani, Karang Bahagia, dan Kedungwaringin," tegasnya.
Pria paruh baya berusia 79 tahun yang berjuang di Bekasi sejak era Bupati Abdul Fattah di tahun 1976 ini, secara spesifik menyoroti kebijakan yang dinilai tidak bijaksana terkait perizinan. Ia bahkan menyebut pengembang-pengembang yang melakukan alih fungsi lahan produktif ini sebagai "setan-setan rumah" yang tidak memiliki "perikemanusiaan".• Penyebab Banjir: Menurutnya, habisnya tanah persawahan yang disulap menjadi perumahan adalah penyebab utama wilayah Bekasi, terutama Sukatani, Karang Bahagia, dan Kedungwaringin, selalu dilanda banjir.
• Peringatan Keras: Di sisi lain, sang Ketua AMS Bekasi juga mengingatkan anggotanya, "Jangan sekali-kali memeras masyarakat, apalagi pejabat yang memang bersih," tegasnya, sembari menegaskan bahwa organisasinya menghargai rakyat kecil dan nelayan.
Tuntut Audit Izin dan Panggilan untuk Menteri
Ketua Distrik AMS Bekasi ini lantas menyampaikan seruan terbuka kepada para pejabat tinggi negara dan daerah untuk segera melakukan tindakan korektif.
• kepada Pejabat Daerah: "Saya minta kepada Bupati dan Gubernur Jawa Barat untuk meninjau kembali perizinan yang ada di Bekasi," pintanya.
• Seruan kepada Menteri: Tuntutan ini juga ditujukan kepada Menteri Pertanian (Arman Suleman), Menteri PUAN Indah, dan Menteri ATR/BPN (Hadi Tjahjanto).
• Evaluasi Izin: "Jangan cuma bicara di TV... Saya minta ditinjau kembali. Ditinjau ulang izin yang sudah dijadikan dan ditempuh pejabat-pejabat terdahulu," desaknya.
Menutup pernyataannya, tokoh senior AMS ini menegaskan komitmennya untuk mendedikasikan sisa umurnya demi masyarakat. "Sisa umur saya ini akan saya wakafkan untuk masyarakat, terutama masyarakat Bekasi, rakyat Indonesia," pungkasnya.
@Sambar.id/A.Rifai/Red








.jpg)
