Operator Sebut Herman Fu, Terungkap 3 Nama Lain di Balik Tambang Hutan Sarang Ikan dan Nadi, Herman Fu Mengelak!

Sambar.id Bangka || Tim Investigasi Operasi udara Satgas Penertiban Kawasan Hutan dan Pertambangan (PKH) di kawasan Sarang Ikan dan Nadi, Lubuk Besar, Bangka Tengah, menyingkap jaringan raksasa tambang ilegal yang selama ini berjalan mulus di tengah lemahnya penegakan hukum.


Dari hasil penyisiran dua titik utama, Satgas berhasil mengamankan 14 unit alat berat jenis excavator dan buldoser yang diduga kuat milik jaringan Herman Fu, sosok yang disebut langsung oleh para operator alat berat saat diperiksa di lokasi.


Nama Herman Fu mencuat setelah 9 operator yang ditangkap blak-blakan menyebut keterlibatan pihak pemodal besar di balik aktivitas tambang di kawasan hutan lindung dan produksi tersebut.


“Ada 10 orang yang kami amankan — sembilan operator dan satu pemilik alat berat,” ujar Kasatgas PKH Mayjen Febriel di lokasi Nadi, didampingi Dankorwil Babel Kolonel Amrul Huda.


Namun, penyelidikan Satgas tak berhenti di situ. Dari hasil pengembangan, tiga nama lain kini ikut terseret. Mereka diduga berperan sebagai penyuplai dana, logistik, dan pengatur lapangan di dua kawasan tambang yang selama ini menjadi “ladang emas” bagi cukong tambang ilegal.


Sumber internal menyebut, tim tengah menelusuri aliran dana dan keterlibatan oknum aparat yang diduga ikut bermain dalam jaringan ini. Jejak uang dan kontrak sewa alat berat disebut mengarah ke beberapa nama di luar Bangka Tengah.


Foto udara yang beredar memperlihatkan helikopter Satgas PKH melayang di atas deretan alat berat oranye di tengah bentang pasir luas — bukti nyata skala operasi tambang ilegal yang selama ini diduga “tak tersentuh”.


Namun Herman Fu menolak bahwa alat berat miliknya banyak bekerja dilokasi- lokasi tambang ilegal tersebut. 


Banyak alat beratnya digunakan juga dibidang lain seperti Perkebunan. 


Herman Fu yang sudah menjalani pemeriksaan penyidik kejati babel sejak beberapa minggu lalu tetap mengelak terkait keterlibatan dirinya.terkait tambang ilegal dilokasi kawasan hutan yang ditertibkan Satgas PKH.


Hal ini tentu saja kontradiktif dengan pernyataan nara sumber bahkan pengguna alat berat terutama excavator yg sebagian besar berasal dari Herman Fu yang diduga juga punya jalur koordinasi yang kuat dengan aparat bahkan petingginya di babel.


Sehingga alat berat yang dirental melalui Hernan Fu aman dari pantauan ataupun.tindakan aparat terkait. 


Disungailiat rumah bos.Herman Fu yang megah dikawasan ST 12 kel.parit Padang, juga berdiri gudang alat berat dan bengkel penunjang yang lumayan lengkap. 


Publik kini menuntut transparansi dan ketegasan hukum. Jangan sampai operasi penertiban ini hanya menyasar pekerja lapangan, sementara otak besar di balik bisnis gelap timah dibiarkan lolos.


> “Kalau hukum diam, publik akan bertanya: siapa yang mereka lindungi?” tegas Tim Investigasi dalam pernyataannya.

Lebih baru Lebih lama