Baturaja, Sambar.id — Dalam upaya memperkuat mutu pembinaan di lingkungan pemasyarakatan, Tim Direktorat Pelayanan Tahanan dan Anak Direktorat Jenderal Pemasyarakatan melakukan kegiatan Penguatan Standar Layanan Kepribadian dan Kemandirian di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Baturaja, Rabu (12/11/2025).
Kunjungan ini menjadi bagian dari agenda nasional Ditjen Pemasyarakatan untuk memastikan bahwa seluruh layanan pembinaan bagi tahanan dan anak selaras dengan standar yang menitikberatkan pada pembentukan karakter, pengembangan kemandirian, dan pemulihan sosial.
Dalam pelaksanaannya, tim Direktorat bersama jajaran Rutan Baturaja melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program pembinaan rohani, kepribadian, serta pelatihan keterampilan yang telah berjalan.
Hasil evaluasi ini menjadi dasar penyusunan langkah strategis untuk memperkuat efektivitas layanan, sekaligus memastikan pendekatan yang lebih humanis, edukatif, dan berkelanjutan.Selain evaluasi, kegiatan juga mencakup uji petik terhadap layanan pembinaan tahanan anak, di mana tim melakukan penilaian langsung terhadap kegiatan pembinaan, fasilitas pendukung, serta pendampingan petugas. Langkah ini bertujuan memastikan setiap anak didik memperoleh hak, bimbingan, dan kesempatan setara dalam proses pembinaan.
Kepala Rutan Kelas IIB Baturaja, Fitri Yady, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan dan pendampingan dari Direktorat Pelayanan Tahanan dan Anak.
Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar pembinaan teknis, tetapi juga bentuk nyata penguatan komitmen moral dan profesional dalam mewujudkan layanan pemasyarakatan yang berkeadilan dan bermartabat.“Kami berkomitmen menjadikan Rutan Baturaja sebagai satuan kerja yang adaptif terhadap standar layanan nasional — tempat pembinaan yang tidak hanya menegakkan aturan, tetapi juga memulihkan manusia,” ujar Fitri.
Dengan penguatan ini, Ditjen Pemasyarakatan berharap seluruh jajaran rutan dan lapas di Indonesia mampu menerapkan standar layanan kepribadian dan kemandirian yang lebih kokoh — sebagai fondasi terciptanya sistem pemasyarakatan yang benar-benar membina, bukan sekadar menahan. (Amel)









.jpg)
