Kali ini, PT TIMAH Tbk menanam sebanyak 5000 batang mangrove di Kawasan Pantai Takari, Desa Rebo Kabupaten Bangka pada Kamis (4/12/2025). Penanaman mangrove ini merupakan komitmen Perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Penanaman mangrove yang dilakukan PT TIMHAH Tbk ini merupakan bagian dari program kepunahan perusahaan dalam memperkuat ekosistem pesisir sekaligus mendukung mitigasi perubahan iklim.
PT TIMAH Tbk secara konsisten melakukan penanaman mangrove di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Provinsi Kepulauan Riau.
Kepala Kantor Pengelolaan Hutan Produksi Sigambir Kotawaringin, Tanaim mengapresiasi langkah PT TIMAH dalam menjaga ekosistem pesisir melalui penanaman mangrove.
“Terima kasih kepada PT TIMAH Tbk yang tetap konsisten mennaman mangrove di kawasan Hutan Lindung Rebo ini. Sama seperti kita memberitahukan pantai ini banyak rusak karena aktivitas manusia. Dengan kita menanam mangrove kita mulai memperbaiki kawasan ini,” katanya.
Menurutnya, memperbaiki ekosistem pesisir seperti penanaman. mangrove akan memberikan dampak bagi masyarakat dan lingkungan secara langsung. Meskipun ini tidak bisa dilakukan secara cepat.
“Saya pernah menanam di Rambat Menduyung dan hari ini sudah kita lihat bagaimana di sana sudah ada kerang, kepiting. Artinya ekosistem yang tadinya rusak sekian tahun lalu mulai hidup kembali,” ucapnya.
Kedepan, Ia berharap PT TIMAH Tbk dapat secara konsisten melakukan pemeliharaan mangrove dan dapat berkolaborasi dengan konservasi. Penanaman yang dilakukan hari ini akan bermanfaat bagi generasi mendatang.
“Penanaman mangrove ini harus dilakukan masif, jika mita membiarkan terue kontinu ekosistem pesisir kita akan semakin rusak. Kami bisa berkolaborasi dengan PT TIMAH Tbk untuk melakukan penanaman. Dengan ada mangrove ini kita harap menghidupkan kembali, mulai dari ikan kecil, kepiting, kerang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka, Ismir Rahmaddinianto mengatakan, Kabupaten Bangka mempunyai lahan seluas 127 hektar potensi kritis dan 24.240 hektar lahan kritis.
Untuk itu, kata dia penting untuk melakukan mitigasi dalam pengelolaan lahan kritis, salah satunya dengan penanaman mangrove yang dilakukan bersama PT TIMAH Tbk.
“Penanaman mangrove oleh PT TIMAH Tbk dilakukan secara berkelanjutan sebagai upaya pengelolaan dan perlindungan lingkungan. Mangrove menjadi salah satu indikator penilaian pemerintah daerah dalam menilai upaya bunuh diri lingkungan di Bangka.
Manfaat penanaman mangrove yang dirasakan masyarakat, di antaranya bertambahnya kepiting dan lokan yang menjadi mata pencaharian, serta perlindungan dari abrasi,” jelas Ismir.
Untuk mengurangi lahan kritis di Bangka, Ia berharap semua pihak tidak hanya menanam saja, namun juga harus menjaga agar mangrove dapat tumbuh sesuai dengan harapan.
“Terima kasih kepada PT TIMAH Tbk yang telah menanam mangrove, kami juga berharap PT TIMAH Tbk dapat memetakan dulu daerah-daerah mana yang akan diprioritaskan untuk kami melakukan intervensi langsung untuk melakukan penanaman mangrove.
PT TIMAH Tbk ini dapat sering menanam mangrove bersama masyarakat dan kami berharap itu juga menjaga dan dibina sehingga mereka ikut menjaga maupun melestarikan juga mangrove yang ada,” harapnya.
Selain penanaman mangrove, PT TIMAH Tbk juga melakukan pemantauan pertumbuhan secara berkala untuk memastikan bibit yang ditanam dapat tumbuh optimal. Langkah ini sejalan dengan tujuan perusahaan untuk menjalankan praktik pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Penanaman mangrove merupakan upaya Perusahaan dalam rehabilitasi pesisir yang diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang, baik dari sisi ekologi maupun ekonomi.
Melalui kolaborasi dan komitmen yang berkelanjutan, perusahaan berharap dapat terus memberikan kontribusi dalam menjaga keseimbangan alam dan meningkatkan kualitas lingkungan bagi generasi mendatang. (*)







.jpg)
