Bakri Yakini Putrinya Meninggal Dibunuh Karena Bunuh Diri Saksinya Kambing?

Surat pernyataan Rambulangi Tato dua saksi dari medis (bidan) tidak tanda tangan salah satu saksinya bernama Bembe
Sambar.id, Makassar, Sulsel - Bakri (71) Orang tua yakini putri sulungnya meninggal karena dibunuh bukan bunuh diri, karena curiga surat pernyataan di tanda tangani oleh Rambulangi Tato.


Selembar kertas berisi surat penyataan Rabumbulangi Tato bahwa Sri Hastuti Ayu Andira (23) Meninggal karena bunuh diri dengan dengan minum racun rumput jenis supremo.

Baca Juga: Kasus Kematian Ayu Andira, Polda Sulbar dan Polres Mamasa Saling Melempar Tanggung Jawab

Menarik disimak isi surat pernyataan yang ditanda tangani oleh Rambulangi Tato, tertanggal 19 November 2020 dan bermaterai 6000, ada dua medis (bidan) tidak tanda tangan, selain itu ada saksi bernama Bembe.


Nama tersebut menuai pertanyaan karena di Makassar Bembe (Kambing-rd bhs indonesia

Saksi bernama Bembe hilang di Sp2hp Polres Mamasa, Polda Sulbar

Namun nama Bembe Hilang di Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penelitian ( SP2HP) Polres Mamasa Nomor: B/74/VIII/Res.1.24/2022/Reskrim tertanggal 05 Agustus 2022. 


Sementara Kasat Reskrim Polres Mamasa, Iptu Hamring, Mengakui bahwa Sri Hastuti Meninggal Murni Bunuh Diri.


"Dari hasil penyelidikan yg kami lakukan itu murni bunuh diri Dinda," Tulis Iptu Hamring, Kamis (10/11/2022)


Seperti pertanyaan keluarga keluarganya kalau Ayu meninggal karena bunuh diri hasil autopsinya di Kesehatan minta dilampirkan.

Surat keterangan kematian yang ditanda tangani kepala desa Massupu, Simon Malolo
"Hasil pemeriksaan dari tim kesehatan pak, Maaf dinda kalau dokumen yg berkaitan dgn penyelidikan tdk bisa kami berikan," Iptu Hamring kembali menuliskan.


Ditanggapi oleh Bakri selaku orang tua Ayu Andira, kalau murni bunuh diri minta dilampirkan hasil outopsinya. Rabu (16/11/2022)


"Kalau meman anak saya murni bunuh diri, tolong diperlihatkan hasilnya kapan dan dimana dilakukan outopsi siapa keluargaku yang saksikan," kata Bakri 


Bahwa Ayu Andira hilang kontak dengan keluarganya sejak akhir 2018 dan baru ditemukan jejeaknya di bulan Juli 2022, itupun sudah meninggal.


"Selama saya dan keluarga putus kontak anak saya di akhir 2018 lalu, saya mencari disampai saya temukan jejaknya bulan Juli 2022 di mamasa dan sudah meninggal tahun 2020," ungkapnya.

"Disaat juga baru saya tau saat diperlihatkan surat kematian ayu andira sudah meninggal, sudah meninkah dan pindah agama, seperti tetulis isi surat itu, disaat itu," ujarnya


Sebagai orang tua yang memiliki kekuatan bathin terhadap anaknya, Bakri meyakini anaknya dibunuh bukan bunuh diri.


"Saya meyakini anak saya dibunuh bukan bunuh diri, salah satunya membuat saya menyakini, kenapa disembunyikaan selama ini sekitar 4 tahun," tegasnya. 


Sementara melalui keteranganya Kepala PPA Sulsel, Meisy Papayungan, SKM, M.Sc.PH, bahwa akibat korban meninggal dunia cara bunuh diri disebabkan oleh kekerasan Fisik dan Psikis, Selasa (02/08/2022)


"Indikasi kekerasan fisik dan Psikis, yang mengakibatkan Korban Meninggal dunia a.n Sri Hastuti Ayu Andira," Keterangan Meisy Papayungan di laporan dengan No.Reg: 353/163/UPTPPA/VIII/2022. (tim)

JOKOWI MINTA POLRI PRESISI DISEDERHANAKAN


Lebih baru Lebih lama