Isu Pergantian Pj Bupati Mubar Terindikasi Kepentingan Pilkada? Masyarakat Harap Mendagri Tidak Ikut Terprovokasi



Muhammad Gustam, Pemuda Kusambi Raya, sekaligus mantan Ketua BEM FEB UHO.

Sambar.id, Muna Barat, Sultra - Pemilihan kepala daerah (Pilkada), berupa pemilihan Bupati/Walikota di Indonesia yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan September tahun 2024 terbilang masih cukup lama, namun manuver-manuver politik para kandidat calon kapala daerah sudah mulai gencar dilakukan sejak satu tahun terakhir.

Salah satu pemuda Kusambi Raya, Gustam yang  merupakan mantan Ketua BEM FEB UHO mengatakan, manuver-manuver politik dalam menghadapi Pilkada di Muna Barat saat-saat ini dinilai telah memberikan efek yang cukup negatif terhadap jalannya roda pemerintahan dan stabilitas keamanan di Kabupaten Muna Barat.

"Hal tersebut terlihat sejak hadirnya Pj. Bupati Muna Barat Dr. Bahri, S.STP., M.Si pada tanggal 27 Mei tahun 2022 yang terus dirongrong oleh kelompok-kelompok tertentu, yang tidak menginginkan keberadaan Dr. Bahri sebagai putra daerah untuk menjadi Penjabat Bupati Muna Barat," kata Gustam via telepon selulernya pada Selasa (05/12/2023).

Diungkapkan pula, penilaian tersebut bukan tanpa alasan, sebab sejak awal kehadiran Dr. Bahri sebagai Pj. Bupati Muna Barat (Mubar) ada upaya-upaya penolakan yang dilakukan oleh sebagian kelompok masyarakat yang memiliki kepentingan politik lain dalam menyongsong Pilkada pada 2024 ke depan.

"Sehingga sejak awal isu-isu pergantian beliau sebagai Penjabat Bupati terus dihembuskan untuk menganggu jalannya roda pemerintahan dan stabilitas keamanan daerah," ungkapnya.

Agenda menggulingkan Pj. Bupati Dr. Bahri ternyata terus berlanjut memasuki akhir tahun 2023. Isu pergantian Pj. Bupati kembali ramai dihembuskan di tengah-tengah masyarakat Muna Barat.

Menariknya, isu pergantian Pj. Bupati Mubar saat ini dimainkan dengan memanfaatkan situasi yang sedang menimpa Dr. Bahri yang diduga melanggar UU ASN berdasarkan rekomendasi Bawaslu, yang diduga telah memperkenalkan salah satu bakal calon anggota DPD RI yang saat itu berkunjung ke Kabupaten Muna Barat dalam kapasitasnya sebagai ketua DPP KNPI.

Menurutnya, sikap yang ditujukan Dr. Bahri selaku Pj. Bupati merupakan sikap yang menjujung tinggi nilai budaya dan adab masyarakat Muna dalam menerima tamu, dalam hal ini Ketua DPP KNPI yang saat itu berkunjung ke Kabupaten Muna Barat sebagai tamu.

"Lantas apa yang salah selaku tuan rumah Dr. bahri memperkenalkan Ketua DPP KNPI sebagai tamu dihadapan masyarakatnya yang saat itu berkunjung di Kabupaten Muna Barat, dengan menyebutkan beberapa posisi yang sedang diemban oleh yang bersangkutan," ucap Gustam.

"Olehnya itu kami masyarakat Muna Barat berharap kepada Bapak Menteri Dalam Negeri (Mendagri) agar tidak ikut terprovokasi oleh isu-isu yang dihembuskan oleh kelompok-kelompok tertentu, dengan tujuan merusak citra Dr. Bahri selaku Pj. Bupati agar kepentingan mereka untuk mengganti Pj. Bupati di Muna Barat bisa mereka tunaikan," sambungnya.

Sementara, di mata masyarakat Muna Barat, saat ini Dr. Bahri merupakan sosok pemimpin yang sangat dekat dan peduli dengan masyarakat.

"Program-program yang selama ini beliau jalankan bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat, serta pembangunan-pembangunan fisik seperti kompleks perkantoran merupakan harapan dan dambaan masyarakat selama ini untuk kepentingan pelayanan publik," tutup Gustam.

Reporter : Laode Abubakar
Lebih baru Lebih lama