Sambar.id, SUBANG, JABAR - Mapag Sri merupakan acara adat yang sampai dengan saat ini masih dilestarikan masyarakat petani di Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang.
Mapag Sri juga dilaksanakan dengan maksud sebagai ungkapan rasa syukur para petani kepada Tuhan Yang Mahaesa karena panen yang diharapkan telah tiba dengan hasil yang memuaskan.
Seperti halnya yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Kebondanas melaksanakan acara Mapag Sri, yang di meriahkan pagelaran wayang kulit "Karya Budaya" yang bertempat di halaman Kantor Balai Desa Kebondanas, Rabu (22/05/2024).
Kepala Desa Kebondanas Candra Adi Sonjaya, mengatakan dalam sambutannya akan terus mengajak masyarakat petani untuk meningkatkan wilayah lumbung padi khususnya diwilayah Desa Kebondanas , juga menjaga tradisi kegiatan mapag sri yang harus tetap dilestarikan dan dijaga nilai kearifan lokalnya, kerena selain wujud syukur, juga merupakan pelestarian budaya dan aset asli daerah," tuturnya.
"Mapag Sri ini untuk menghormati budaya leluhur kita yang selama ini sudah berjalan secara turun temurun, sekaligus menjadi penanda bahwa masyarakat siap melaksanakan panen raya," ucap Candra.
Lebih lanjut Candar juga mengucapkan banyak terimakasih sekali kepada Camat Pusakajaya, Kapolsek Pusakanagar, Danramil 0511/Pusakanagara yang diwakili Babinkamtibmas Desa Kebondanas, Bhabinkamtibmas Desa Kebondanas, Tokoh masyarakat (Tomas) Tokoh agama (Toga) yang telah hadir dalam rangka kegiatan Pesta Panen Raya atau Mapag Sri," ungkapnya.
Sementara itu Camat Pusakajaya Cecep Rahmat, S.Sos, M.Si, mengatakan Mapag Sri ini merupakan inflementasi dari suyukur nikmat, rasa syukur kita kepada Allah SWT yang telah memberikan rizky kepada kita semua, mudah mudahan panen berikutnya walaupun panen gadu akan berlimpah ruah.
"Saya juga merasa bahagia bisa bersilaturahmi dengan bapak ibu warga Desa Kebondanas, dan merasa bersyukur atas hasil panen bapak ibu yang sedang dilaksanakan dengan hasil yang berlimpah," katanya.
Hal senada di sampaikan oleh Kapolsek Pusakanagara Kompol Dr R. Jusdijahlan S.H M.M CHRA, bahwa kegiatan ini merupakan wujud syukur masyarakat serta sebagai upaya untuk melestarikan adat budaya setempat.
"Kami sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan adat budaya Mapag Sri ini, yang tidak hanya sebagai bentuk rasa syukur tetapi juga mempererat tali silaturahmi antar warga dan meningkatkan kerukunan dalam masyarakat.
"Kehadiran kami di sini juga sebagai bentuk sinergi antara kepolisian dengan masyarakat. Kami siap mendukung dan menjaga agar setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat berjalan dengan aman dan lancar,” ujar Kapolsek.
Kapolsek berharap kegiatan Tahlil dan Doa bersama ini diharapkan dapat terus dilaksanakan setiap musim panen sebagai bentuk pelestarian budaya dan tradisi yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita," pungkasnya. (*)