CAPTION : Polda Sulawesi Tengah bersama Polresta Palu menggelar program “Jumat Curhat”, sebuah inisiatif yang merupakan bagian dari Prioritas Kapolri/F-Bidhumas Polda Sulteng.
SAMBAR.ID, Palu, Sulteng - Polda Sulawesi Tengah bersama Polresta Palu menggelar program “Jumat Curhat”, sebuah inisiatif yang merupakan bagian dari Prioritas Kapolri untuk menjalin interaksi langsung dengan masyarakat.
Kegiatan yang bertempat di Aula Bantaya, Kantor Kelurahan Boyaoge, Tatanga, Kota Palu, itu menjadi wadah warga untuk menyampaikan aspirasi, keluh kesah, serta pandangan terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, salah satunya Dir Tahti Polda Sulteng AKBP Taufik Lamakarate, SH., Lurah Boyaoge Selatan yang diwakili oleh Kasi Pemerintahan Sofyan Noval, S. AP.,
Sementara Kapolresta Palu yang juga diwakili oleh Kabag Log Polresta Palu Kompol F. Tarigan, SH., MH., serta beberapa perwira Polresta Palu lainnya.
Hadir pula sekitar puluhan perwakilan masyarakat dari berbagai kelurahan di Kecamatan Tatanga, di wilayah hukum Polsek Palu Selatan.
Dalam pertemuan itu, warga menyampaikan berbagai isu yang menjadi perhatian mereka. Salah satu yang disoroti adalah maraknya aksi geng motor yang meresahkan.
Diawali dengan masukan pak Rizal, salah seorang warga dari Satgas Pancasila Kelurahan Nunu, menyoroti bahwa geng motor ini tak hanya berasal dari Kota Palu, tetapi juga dari wilayah Sigi.
Dirinya mengingatkan kepada pihak kepolisian tentang potensi konflik politik menjelang Pilkada dan mengusulkan peningkatan patroli untuk mencegah gesekan antar wilayah.
Dikesempatan yang sama Fajria Moh. Nasir dari Lembaga Adat Kelurahan Pengawu mengeluhkan keributan yang terjadi selama pertandingan sepak bola Ahmad Ali Cup yang diadakan tanpa izin di wilayah mereka.
"Kami meminta agar penggunaan lampu merah di Perempatan Jalan Padanjakaya lebih efektif dan didukung dengan penempatan personil lalu lintas," Pinta Fajria Nasir.
Selain itu, warga lainnya yakni Saiful Tompo mengungkapkan kekhawatiran terkait belum adanya kantor Sub Polsek Tatanga yang menyulitkan warga untuk berkoordinasi soal masalah keamanan.
"Saya juga meminta perlindungan yang lebih baik bagi informan yang melaporkan peredaran narkoba,"ungkap Saiful.
Lanjut kemudian warga lainnya, adalah Djasmin Basia, tokoh masyarakat di Kelurahan Duyu, juga melaporkan soal warga yang dianggap meresahkan dan diduga kuat mendapatkan perlindungan dari oknum polisi.
"Kami para masyarakat meminta kepada aparat untuk menindak tegas terhadap pelaku narkoba serta patroli di wilayah kami," imbu Djasmin.
Menanggapi berbagai masukan itu, Dir Tahti Polda Sulteng menyatakan bahwa kegiatan Jumat Curhat juga dilakukan di Polres Sigi dan masukan terkait peningkatan patroli akan segera ditindaklanjuti.
Mengenai konflik antar wilayah, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polresta Palu untuk penanganan lebih lanjut.
"Kami menekankan pentingnya pengamanan di setiap kegiatan, baik yang memiliki izin maupun tidak, serta perhatian lebih kepada penggunaan lampu merah dan penempatan personil lalu lintas," Sebutnya.
Terkait usulan pendirian Polsek Tatanga, Polda Sulteng akan menyampaikan hal ini kepada pimpinan untuk dipertimbangkan. Selain itu, perlindungan bagi informan yang melaporkan kasus narkoba akan diberikan sesuai prosedur yang berlaku.
Masalah geng motor dan program Polisi RW juga akan ditindaklanjuti oleh Polda Sulteng, sementara laporan mengenai dugaan oknum polisi yang melindungi pelaku narkoba akan diselidiki lebih lanjut.
Dir Tahti Polda Sulteng juga menyambut baik ide penggunaan lahan untuk penanaman palawija yang diusulkan oleh warga, dan akan menyampaikannya kepada pimpinan. Pemberantasan narkoba, baik di kalangan masyarakat maupun di lingkungan kepolisian, akan terus diperkuat.
"Program “Jumat Curhat” ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara Polri dan masyarakat, serta meningkatkan efektivitas tugas kepolisian di wilayah Sulteng," harap Dir Tahti.
"Melalui dialog terbuka seperti ini, diharapkan tercipta lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi seluruh masyarakat Kota Palu," pungkas dia. (**/Red).