SAMBAR.ID. GORONTALO || Identitas daerah dalam memajukan kota Gorontalo sebagai pusat budaya serta pariwisata yang berkelanjutan, sehingga cagar budaya harus mempertimbangkan keseimbangan antara pelestarian warisan budaya, kesejahteraan masyarakat lokal dan keberlanjutan lingkungan, sebagai penyelenggara dinas pendidikan nasional kota gorontalo di hotel Yulia Selasa 1 - 2 Oktober 2024
Kepada awak media Pj Walikota Gorontalo Dr.Ir. H. Ismail Madjid, M.TP menjelaskan bahwa kota gorontalo dalam perkembangannya tentu memiliki sejarah yang cukup panjang sejak pemerintahan hindia belanda, dimana terdapat bangunan peninggalan belanda sehingga pemerintah kota wajib melakukan upaya pelestarian sesuai dengan UU nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya, termasuk perda momor 8 tahun 2022 tentang penyelenggaraan cagar budaya sehingga kedepan kita telah memberikan warisan yang tak ternilai harganya bagi masa depan anak cucu kita kelak, " ucapnya.
Disamping itu juga pengembangan cagar budaya sangat penting untuk pembangunan keberlanjutan, hal ini karena cagar budaya merupakan warisan budaya yang memiliki nilai penting bagi sejarah kota gorontalo kedepan, " beber Ismail.
Disisi lain dalam penjelasannya, pada pengembangan cagar budaya harus memperhatikan beberapa aspek, antara lain mengenai pelestarian, pemanfaatan, infrastruktur pendukung dan tak kalah pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengelolaan dan pengembangan cagar budaya, sehingga masyarakat itu sendiri tidak hanya menjadi pelindung warisan budaya, akan tetapi juga akan mendapatkan manfaat ekonomi dan sosial.
Diakhir penjelasannya pejabat yang low profile ini mengatakan perlunya kolaborasi serta kemitraan dalam pelestarian cagar budaya, dengan menghimpun mitra akademis, kolaborasi dengan sektor swasta dan lembaga internasional dalam mendukung pendanaan serta pengembangan kawasan wisata budaya, sekaligus memasukkan program wisata edukatif dan partisipatif pada restorasi bangunan atau proyek sosial yang mendukung komunitas lokal, selain melakikan pelatihan kewirausahaan berbasis budaya, pemberdayaan generasi muda untuk menjadi pemandu wisata budaya, pengrajin kerajinan tangan lokal yang berbasis pariwisata, " pungkasnya.
( syarief 01 )









