SAMBAR.ID // PASURUAN – Sejumlah wali murid SDN 3 Cukurguling, Desa Cukurguling, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan, mendatangi Polsek Lumbang pada Selasa pagi, pukul 10.00 WIB, untuk meminta fasilitasi klarifikasi terkait pengelolaan dana Program Indonesia Pintar (PIP). Selasa ( 27/05/2025)
Permintaan fasilitasi yang diajukan oleh delapan wali murid tersebut diterima langsung oleh Bripka Teguh, Kanit Reskrim Polsek Lumbang, yang kemudian memfasilitasi pertemuan antara pihak sekolah, wali murid, dan unsur pemerintah desa.
Kasus ini mencuat pada Jumat, (23/05) terjadi adu pendapat antara seorang guru dengan wali murid yang hendak memindahkan anaknya ke pondok pesantren.
Wali murid tersebut meminta buku tabungan dan kartu ATM anaknya yang digunakan untuk pencairan dana PIP, namun ditolak oleh pihak sekolah. Hal ini menimbulkan kecurigaan dan mendorong beberapa wali murid lainnya untuk mencari klarifikasi lebih lanjut.
Caption: Wali murid saat mendatangi Polsek Lumbang untuk meminta bantuan fasilitasi klarifikasi dana PIP kepada pihak sekolah
Pihak SDN 3 Lumbang menggelar mediasi internal pada Sabtu (24/05) menyusul pertanyaan wali murid terkait penggunaan dana Program Indonesia Pintar (PIP). Dalam pertemuan tersebut, pihak sekolah menjelaskan bahwa setiap siswa menerima dana PIP sebesar Rp450.000 secara utuh melalui bank.
Usai pencairan, pihak sekolah meminta Rp200.000 dari wali murid untuk keperluan tabungan siswa dan pengadaan seragam. Selain itu, disebutkan pula biaya sebesar Rp50.000 untuk ongkos pengambilan dana dan tambahan Rp25.000 sebagai biaya administrasi pengurusan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Pihak sekolah menyatakan bahwa penggunaan dana 25rb tersebut telah disepakati dalam rapat wali murid pada 4 Maret 2024.
Pemegang keuangan PIP diketahui adalah guru kelas 1 berinisial F, yang juga merupakan warga Desa Cukurguling.
Namun, sebagian wali murid membantah bahwa mereka telah menyetujui pemotongan dana tersebut. Berdasarkan data yang dihimpun, penerima PIP di sekolah tersebut terdiri dari:
Kelas 2: 14 siswa, Kelas 3: 30 siswa, Kelas 4: 14 siswa, Kelas 5: 25 siswa, Kelas 6: 25 siswa Total: 108 siswa penerima PIP.
“Tidak ada penjelasan detail, tiba-tiba kami tahu ada potongan. Saat kami tanya buku tabungan, tidak boleh diambil. Maka kami datang ke Polsek agar difasilitasi dan mendapat kejelasan,” ujar salah satu wali murid kepada media Sambar.id.
Kepala sekolah saat ini, yang baru menjabat dua bulan terakhir, menyampaikan bahwa kebijakan pengelolaan dana tersebut dilakukan oleh kepala sekolah sebelumnya yang telah memasuki masa pensiun. Ia menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan persoalan ini secara terbuka.
“Kami akan mengembalikan seluruh dana, baik dana PIP maupun pungutan Rp25.000. Ini sebagai bentuk tanggung jawab sekolah kepada wali murid,” tegasnya.
Mediasi lanjutan digelar pada Selasa siang, pukul 12.00 wib, di SDN 3 Cukurguling. Mediasi dipimpin oleh Bripka Teguh Kanit Reskrim dan dihadiri oleh Bhabinkamtibmas, Koordinator Pendidikan, Kepala Desa beserta Perangkat, Kepala Sekolah, Dewan Guru, serta perwakilan Media Sambar.id
Pihak sekolah menyampaikan bahwa pengembalian dana akan dilakukan pada Rabu, 28 Mei 2025, pukul 08.30 WIB. Seluruh wali murid dari kelas 1 hingga 6 akan diundang untuk menerima dana yang menjadi hak siswa.
Koordinator Pendidikan Kecamatan Lumbang, Suwarno, yang turut hadir dalam mediasi, mengimbau seluruh lembaga pendidikan untuk menjaga transparansi dalam pengelolaan dana pemerintah.
Program PIP adalah hak siswa yang harus disalurkan sesuai petunjuk teknis,” ujar Suwarno, Ia berharap persoalan ini tidak menimbulkan kesalahpahaman maupun konflik antara pihak sekolah dan wali murid.
Suwarno juga mengimbau semua pihak untuk menjaga komunikasi yang terbuka dan saling menghargai demi kelancaran proses pendidikan dan kepentingan siswa.
Investigasi Ilmiah Sambar.id
.jpg)