Bukan sekadar narasi, tetapi realita yang dipanen pada Senin (19/05): 20 kilogram terong ungu hasil budidaya warga binaan.
Kegiatan panen ini menjadi bukti nyata komitmen Rutan Baturaja dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, sekaligus menunjukkan potensi positif yang tersimpan di balik jeruji besi.
Program pembinaan kemandirian di Rutan Baturaja, yang fokus pada sektor pertanian, menghasilkan panen raya terong ungu ini.
Mulai dari pengolahan lahan hingga pemeliharaan, semuanya dilakukan oleh warga binaan di bawah bimbingan petugas.
Proses ini bukan sekadar kegiatan pertanian biasa, tetapi juga proses pembinaan karakter dan keterampilan yang berharga bagi masa depan mereka.
Kepala Rutan Kelas IIB Baturaja, Abdul Hamid, mengungkapkan kebanggaannya atas keberhasilan ini.
"Panen terong ungu ini membuktikan bahwa warga binaan mampu berkontribusi positif, bahkan di tengah keterbatasan," ujarnya.
Lebih dari sekadar angka 20 kilogram, panen ini merepresentasikan harapan akan perubahan dan reintegrasi sosial yang bermakna.
Terong ungu hasil panen akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi internal Rutan Baturaja.
Namun, makna di baliknya jauh lebih besar. Ini adalah simbol transformasi, bukti bahwa kesempatan kedua dan pembinaan yang tepat dapat membuahkan hasil yang positif.
Kisah sukses budidaya terong ungu di Rutan Baturaja bukan hanya sukses pertanian, tetapi juga sukses pembinaan yang menginspirasi dan memberikan pesan moral yang kuat, bahwa perubahan selalu mungkin, meski di tempat yang tak terduga.
"Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi lembaga pemasyarakatan lainnya untuk terus berinovasi dan memberdayakan warga binan nya. (Amel)
