SAMBAR.ID, Palu, Sulteng - Fathur Razaq Anwar belum resmi secara definitif dilantik sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tengah, namun gelombang penolakan sudah mulai berdatangan.
Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Pengacara Rakyat dan Ikatan Mahasiswa Olahraga Sulteng menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor KONI Sulteng, Selasa kemarin (23/9/2025).
Mereka menilai pemilihan Ketua KONI hasil Musprov pada 16 September lalu sarat dan kental dengan praktik Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN).
Dimana sorotan yang paling tajam mengarah pada putra Gubernur Sulteng, Fathur, yang sah terpilih secara aklamasi pada Musprov KONI.
“Pemimpin KONI harus berpengalaman minimal satu periode penuh, yaitu empat tahun. Sementara Fathur baru empat bulan memimpin organisasi olahraga. Bagaimana bisa langsung jadi ketua KONI hanya karena anak Gubernur?” pungkas Hartati, salah satu orator aksi.
Adapun tuntutan dan pernyataan massa aksi sebagai berikut :
1. Menuntut agar APH bertindak melakukan penyelidikan atas terpilihnya Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KON) Provinsi Sulawesi Tengah.
2. Menyerukan kepada Menpora dan KONI Pusat untuk membatalkan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musprov) KONI Provinsi Sulteng yang diduga sarat KKN dan dugaan penyalahgunaan kewenangan serta cacat yuridis.
3. Mendukung program Presiden Prabowo Subianto dalam pemberantasan korupsi dan menyelamatkan uang rakyat. Kami percaya sepenuhnya kepada Presiden, KPK, Polri, dan Kejaksaan Agung untuk bersungguh-sungguh untuk memberantas korupsi di seluruh penjuru negeri ini.
Hingga berita ini dinaik ditayangkan belum ada klarifikasi ataupun pernyataan konfirmasi resmi dari Ketua KONI Sulteng Terpilih, Fathur Razaq Anwar. ***
Source : Radarsulteng.com