Sambar.id, Makassar, Sulsel — Langkah strategis ditempuh CV. Windhu Kencana Mulya melalui program MD Farm sebagai pusat produksi sekaligus edukasi pupuk hayati cair Caping Mas. Program ini dirancang untuk menjamin pasokan produk yang berkelanjutan, mutu yang konsisten, serta harga yang terjangkau bagi petani.
MD Farm bukan sekadar fasilitas produksi. Konsepnya dibangun sebagai pusat inovasi yang memberikan ruang pembelajaran bagi petani terkait teknologi hayati, pertanian organik, hingga manajemen tanah secara berkelanjutan. Di lokasi ini, petani dapat memahami pemanfaatan pupuk hayati cair yang tepat guna serta teknik budidaya pertanian ramah lingkungan tanpa ketergantungan berlebihan pada bahan kimia sintetis.
Pendekatan tersebut diharapkan mampu menggeser paradigma lama pertanian konvensional menuju sistem pertanian modern berbasis bioteknologi alami—lebih produktif, efisien, dan berkelanjutan.
National Sales Manager CV. Windhu Kencana Mulya, Yasbar, menegaskan bahwa kerja sama dan gerakan ini bukan sekadar proyek bisnis, tetapi bagian dari visi besar perusahaan dalam membangun pertanian Indonesia yang mandiri dan berkelanjutan.
“Kami percaya, teknologi biologi terapan seperti Caping Mas adalah masa depan pertanian Indonesia. Dengan pendekatan ini, petani tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga bagian dari rantai produksi pupuk hayati yang berkelanjutan,” tegas Yasbar.
CV. Windhu Kencana Mulya juga mendorong pemerintah daerah hingga pusat untuk memberikan dukungan konkret berupa regulasi pendukung, insentif fiskal, hingga fasilitas pembiayaan yang memungkinkan model MD Farm direplikasi di berbagai daerah sentra pangan nasional.
Dengan jaringan Sahabat Depo MD Farm yang terus meluas, perusahaan optimistis Indonesia dapat membangun sistem pertanian yang mandiri, berdaulat, dan resilien terhadap krisis global.
Pernyataan resmi kedua pihak menutup dengan harapan besar:
“Sahabat Depo MD Farm dan Pupuk Hayati Cair Caping Mas bukan sekadar inovasi teknis, tetapi gerakan menuju kemandirian petani dan kedaulatan pangan bangsa.”
(aw)







.jpg)
