Proyek Nongsa Digital Park Bermasalah, Rugikan Kontraktor Lokal Hingga Miliaran Rupiah


Sambar.id, Batam — Dugaan praktik merugikan kontraktor lokal mencuat dalam proyek pembangunan Nongsa Digital Park. Jumat, (28/11). 

PT China Construction Yangtze River Indonesia (CCYRI) dituding menahan pembayaran, memotong kontrak secara sepihak, serta mengingkari sejumlah kesepakatan senilai total sekitar Rp3,5 miliar.

Kontraktor (Nama PT) menyebut pekerjaan yang dinilai “bermasalah” oleh CCYRI justru dipakai sepenuhnya untuk pembangunan, termasuk pekerjaan test pile dan retensi dengan nilai lebih dari Rp1,5 miliar yang belum dibayar.

"Nilai proyek Rp5,65 miliar dipangkas sepihak menjadi Rp2,4 miliar tanpa perhitungan teknis dan tanpa kompensasi, sementara retensi Rp250 juta masih tertahan," ungkap perwakilan kontraktor.

Kontraktor pun mengatakan pekerjaan tambahan seperti pemecahan jalan dan pemindahan tiang panjang yang telah dikerjakan dengan biaya sendiri juga diduga dibayar sebagian dan dipotong tanpa penjelasan.

Selain itu, kesepakatan tertulis mengenai pembayaran biaya standby alat berat sebesar Rp1,2 miliar dinilai diingkari, meski dokumen dan tanda tangan telah ada.

"Saat ditagih, pihak CCYRI kerap dibalas dengan pengalihan isu ke pekerjaan lain yang tidak relevan," kesalnya.

Bahkan, kontraktor bilang hal ini telah dilaporankan ke BP Batam dan pengelola KEK Nongsa. Namun belum membuahkan tindakan konkret, memunculkan sorotan terhadap pengawasan terhadap perusahaan asing di kawasan tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, CCYRI belum memberikan tanggapan resmi atas dugaan tersebut.(Guntur Hariandja)
Lebih baru Lebih lama