Air terlihat menggenangi halaman dan bahkan memasuki rumah-rumah warga. Beberapa karung berisi pasir tampak diletakkan sebagai upaya darurat menahan luapan air. Sementara orang dewasa sibuk mengatasi banjir, sejumlah anak-anak terlihat bermain di tengah genangan air keruh.
Seorang pria paruh baya yang merupakan warga terdampak menyampaikan keluhan dan kekecewaannya dalam video tersebut. Ia mengaku heran karena wilayahnya yang disebut "dari dulu" tidak pernah mengalami banjir separah ini.
"Biasanya dari dulu, belum pernah kebanjiran begini. Ini akibat normalisasi. Kampung saya jadi kebanjiran," ujar pria tersebut dengan nada kesal.
Warga tersebut mempertanyakan tujuan dari proyek normalisasi yang seharusnya mengatasi, namun justru menimbulkan masalah baru. Ia bahkan mempertanyakan "solusi pemerintah" terhadap bencana yang kini menimpa kampungnya.
"Apa ini solusinya pemerintah begini? Minta solusinya. Kalau bisa, ya baikin lah supaya jangan banjir begini," tambahnya, meminta perbaikan segera terhadap dampak proyek tersebut.
Mendesak Bupati Bekasi Turun Tangan
Keluhan ini secara spesifik diarahkan kepada jajaran pemerintah daerah setempat. Warga terdampak meminta perhatian khusus dari Pemkab Bekasi.
"Coba tolong ini Pemerintah setempat, terutama Bapak Aing nih, sama Bupati, Bapak Ade Kunang," seru warga lainnya. "Ini coba minta solusinya ini seperti apa ini. Kali meluap setelah normalisasi."
Permintaan ini menekankan urgensi evaluasi proyek normalisasi yang diduga telah mengubah aliran air atau kapasitas tampung sungai, sehingga menyebabkan luapan parah yang kini merugikan masyarakat.
Saat berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Pemkab Bekasi atau Dinas terkait mengenai dampak yang dituduhkan warga tersebut. Masyarakat berharap agar Pemkab Bekasi segera merespon dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek normalisasi kali yang diduga menjadi sumber bencana.
@Sambar.id/A.Rifai/Red
.jpg)
