HNSI Sulteng Desak Penyelidikan Kasus Perusakan Rompon Nelayan di Teluk Tomini

KETUA HNSI SULTENG, Syarifudin Hafid, mengecam keras dugaan perusakan rompon milik nelayan di perairan Teluk Tomini/F-IST Tim Media Berani.


SAMBAR.ID, Palu, Sulteng - Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sulawesi Tengah, Syarifudin Hafid, mengecam keras dugaan perusakan rompon milik nelayan di perairan Teluk Tomini yang diduga terkait aktivitas perusahaan akuisisi seismik 3D Gorontalo offshore. 


Ia menilai kejadian itu sebagai bentuk pengabaian terhadap hak dan ruang hidup nelayan kecil.


Syarifudin Hafid menegaskan bahwa rompon merupakan sarana utama nelayan dalam mencari ikan dan dibangun dengan biaya serta tenaga sendiri. 


Kerusakan rompon berdampak langsung pada hilangnya mata pencaharian nelayan dan menambah beban ekonomi keluarga pesisir di Teluk Tomini.


"Atas nama HNSI Sulawesi Tengah, saya mengutuk keras tindakan perusakan rompon nelayan ini. Siapa pun yang merusak wajib bertanggung jawab dan mengganti seluruh kerugian nelayan," tegas Syarifudin Hafid, Rabu, (17/12/2025).


Ia meminta pihak perusahaan yang melakukan kegiatan seismik offshore untuk bersikap terbuka dan bertanggung jawab apabila terbukti aktivitasnya menyebabkan kerusakan rompon. 


Selain itu, Syarifudin Hafid juga mendesak aparat keamanan dan instansi terkait agar bertindak tegas dengan melakukan penyelidikan menyeluruh dan menindak pelaku perusakan sesuai hukum yang berlaku.***

Lebih baru Lebih lama