Pj Bupati Buteng, Andi Muh Yusuf, didampingi ketua DPRD Buteng, Bobir Ertanto dan pelaksana KTT PT AMI dan AMINDO saat resmikan rumah dinas Pendidik di Desa Kokoe, Minggu (18/06/2023) (Hanif/Sambar.Id)
Sambar.Id, Buton Tengah, Sultra - Angka stunting di Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) berdasarkan data saat ini sungguh sangat memprihatinkan. Prevalensinya mencapai 41,6% berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) di tahun 2022.
Dengan prevalensi setinggi itu sehingga menempatakan Buteng sebagai Kabupaten terbuncit angka stuntingnya menggeser Buton Selatan sebelumnya (tahun 2021).
Untuk bisa menekan angka tersebut, Pj Bupati Buteng yang baru, Andi Muhammad Yusuf, bersama OPD akan berupaya melakukan berbagai terobosan dan treatment yang tentunya dengan melibatkan semua pihak.
Hal ini disampaikan Andi Muhammad Yusuf, saat meresmikan rumah dinas tenaga pendidik dan pemberian makanan tambahan pada balita dan ibu hamil di Desa Kokoe, Kecamatan Talaga Raya, yang di lakukan oleh PT Arga Morini Indah (PT AMI) dan AMINDO sebagai upaya menekan angka stunting.
"Ini menjadi sesuatu yang sangat positif bagi kami, khususnya Pemda dengan keterlibatan pihak swasta (PT AMI dan AMINDO) untuk memberikan kontribusinya dan ini kita dukung apalagi beririsan dengan kerja kita," ucap Andi Muhammad Yusuf dalam sambutannya, Minggu, (18/06/2023).
Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan penurunan angka stunting di Buteng saat ini, lanjut Andi Muhammad Yusuf, masih merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
"Jadi harus ada kolaborasi dan sinergi antara semua pihak termaksud semua OPD yang masuk dalam tim percepatan penurunan stunting. Karena kita butuh treatment untuk percepatan penurunan angka stunting," katanya.
Meski diakui kalau sebelumnya pemda Buteng telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka tersebut. Namun, dibawah kepemimpinannya, angka stunting di Buteng diharapkan bisa menjadi lebih baik lagi.
"Jadi ubah pola jangan seperti yang sebelumnya dan kalau bisa lebih tepat sasaran lagi," ungkapnya.
Karena persoalan stunting, tambahnya, ada banyak hal yang harus disampaikan terhadap warga masyarakat utamanya pada bayi, ibu hamil dan para remaja yang nantinya akan menjalani pernikahan.
Terhadap warga tersebut, oleh dinas terkait Ia meminta agar lebih masif memberi edukasi dan pengetahuan yang cukup soal kesehatan. Hal itu nantinya selain menekan peningkatan angka stunting, juga mengurangi potensi stunting.
"Karena selain stunting, ada namanya potensi stunting. Jangan nanti sudah jadi stunting baru kita cari jalan keluarnya," bebernya.
Sehingga melalui kesempatan itu, orang nomor satu Buteng tersebut memberi apresiasi terhadap seluruh manajemen perusahaan PT AMI dan AMINDO atas kepeduliannya karena mau membantu kerja-kerja pemerintah khususnya kesehatan dan pendidikan.
"Terimakasih PT AMI dan AMINDO. saya harap ini terus dijaga dan dikembangkan sehingga aspek kepercayaan masyarakat bisa menjadi lebih tinggi dan merubah mindset yang yang buruk soal perusahaan," jelasnya.
Sementara itu, pelaksana Kepala Tekhnik Tambang (KTT) PT AMI yang juga mewakili KTT Arga Morini Indotama, Muh Sukran, mengatakan keterlibatan pihak perusahaan dalam peningkatan kapasitas pendidik dan kepedulian terhadap kesehatan merupakan sesuatu yang tidak ditawar lagi.
"Ini demi membangun kesejahteraan dan kemajuan sumberdaya manusia di Buteng, khususnya Talaga Raya," kata Muh Sukran dalam sambutannya.
"Kita berharap bantuan ini bisa bermanfaat, karena soal pendidikan dan kesehatan merupakan sesuatu yang sangat prinsip dan penting untuk generasi berikutnya," sambungnya.
Diketahui, saat berkunjung ke Desa Kokoe, Kecamatan Talaga Raya, Pj Bupati Buteng, Andi Muhammad Yusuf, turut didampingi ketua DPRD Buteng, Bobi Ertanto, Staf ahli, Jamuri, asisten bidang pembangunan Arsidik Patola, Kadis Kesehatan Kasman, Sekdin PK,Nafiu, Kabag Pembangunan Nur Syamsu, Kabag Umum Soni Kandaw dan Kabid persandian infokom Buteng, Syaharuddin (Hanif).