Sambar.id, Muna Barat, Sultra - Memasuki hari ke-3 Tahun 2024, warga telah digegerkan dengan penemuan mayat akibat gantung diri di Kelurahan Lapadaku, Kecamatan Lawa, Kabupaten Muna Barat (Mubar), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (03/01/2024).
Setelah mendapat laporan dari warga setempat, Kapolsek Lawa beserta anggotanya langsung bergerak cepat melakukan pemantauan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk tindakan lebih lanjut.
"Setelah saya mendapat informasi laporan warga setempat sekitar pukul 04.30 WITA, bahwa ada penemuan mayat laki-laki, saya beserta anggota turun ke TKP. Sesampainya kami di TKP, kondisi korban masih dalam posisi tergantung menggunakan selang air berwarna biru langit, dengan posisi kaki menyentuh tanah," ungkap Kapolsek Lawa Ipda Haswan.
Kapolsek Lawa juga telah melakukan koordinasi dengan pihak medis dari Puskesmas Lawa.
Berdasarkan pemeriksaan Tim Inafis Satreskrim Polres Muna, disebutkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Hanya luka lecet pada bagian leher yang diakibatkan jeratan selang air," kata Ipda Haswan.
Atas kejadian itu, keluarga menerima dengan ikhlas kematian almarhum, dan menyatakan penolakan untuk diotopsi dengan membuat surat penolakan otopsi mayat.
Sementara itu, anak korban Gusmin alias La Dhirisi mengatakan, sekitar pukul 04.20 WITA ia bersama istri bangun untuk memasak sarapan pagi berupa bubur. ia pun kemudian mengecek sang ayah di kamar depan, namun ayahnya tersebut tidak ditemukan di dalam kamar.
"Saya tidak temukan dalam kamar tidur, maka saya mencari di luar rumah, tidak lama kemudian saya temukan di samping rumah dengan kondisi tergantung di rangka baloho dengan selang air kurang lebih 10 meter, dengan spontan saya panggil istri, ini dia bapa," ungkap Gusmin.
Untuk diketahui, korban atas nama La Ntete, lahir di Desa Lalemba pada 01 Juli 1959. Selama ini almarhum berprofesi sebagai petani, dan beralamat di Kelurahan Lapadaku, Kecamatan Lawa, Kabupaten Mubar, Provinsi Sultra.
Reporter : Laode Abubakar