Goyang Rajuk Kolong Buntu Terhenti Dengan Demo Masyarakat Nangnung "stop Tambang "



Sambar.id, Sungailiat Bangka - Diduga ada dana kompensasi masyarakat terdampak  tidak terdistribusi dengan baik dan kurangnya sosialisasi terkait kegiatan tambang Rajuk dikolong buntu menyebabkan warga Nangnung dan sekitarnya merengsek aksi demo meminta giat TI tersebut stop dan minta dilakukan pembongkaran unit ponton dan sakhan dilokasi.(Kamis 28/03/2024).

Didampingi Anggota kepolisian polres Bangka  ,Kaling Nangnung saudara Edo memimpin aksi dan orasi menolak kegiatan TI Rajuk dikolong buntu karena banyak yang mengatasnamakan masyarakat Nangnung dan yayasan serta mesjid namun lebih jelas manfaat  kepada kepentingan pribadi segelintir orang saja.

Jika hari ini kami aksi kami ingin menyampaikan dan menunjukan bukti masyarakat nangnung dan tokoh agama dan pemuda mana yang sudah setuju dan tidak setuju dengan giat TI dikulong buntu tersebut " pungkas Edo.


Sesuai informasi pada pekan lalu bahwa awak media mendapatkan informasi  bahwa 

belum kelar seminggu kegiatan TI Rajuk dilokasi yang dikenal dengan kolong buntu Sungailiat yang berada jalan raya Air kantung  lingkungan Nangnung dibelakang bedeng PT Timah sudah mulai kembali bergejolak.


Sesuai liputan awak.media Senin malam(25/03/2024) bahwa kegiatan TI Rajuk kolong buntu yang menghasilkan produksi timah lebih 500 kg ore perhari ,malah distop Kembali .

Menurut agus selaku RT 02 Nangnung menyampaikan tujuan pembukaan TI tersebut karena didasarkan kepentingan warga guna membangun 3  masjid dan warga sekitar.

Namun kondisi saat kita bekerja menyalurkan dana kompensasi masyarakat ,hasil yang diperoleh tidak semuanya masuk ke saya selaku RT.

Diketahui ada juga oknum TNi yang mengkoordinir penambang dan melakukan pembelian bijih timah penambang juga mengurus semua koordinasi dilapangan sehingga berjalan dengan baik.


Kolong buntu ternyata tepat berada dibelakang mess atau bedeng kapal keruk PT Timah Tbk yang secara dejure merupakan bagian dari aset PT timah utk bangunan dan tanahnya ,sedangkan lokasi tersebut tidak lagi masuk dalam IUP PT Timah Tbk.

Melihat carut marut pengelola TI ilegal tersebut ,ternyata menurut warga ada persentase yang diambil dari timah belum disetorkan ke warga terdampak ,apakah uang tersebut memang masih ada ataukah sudah lenyap dimakan rayap.


Pantauan awak media hari ini dilapangan pihak panitia dan pemuda melakukan penataan sakhan yang berada di darat tepatnya kearah kebun kelapa belakang bedeng KK.Tempilang ,dengan puluhan sakhan ponton.


Yang menjadi pertanyaan awak media kemana dana dari giat TI Rajuk mulai dari uang masuk atau bendera -+ 1;5-3jt/ponton, uang cantingan warga ,uang jual timah dari kolektor dan fee perkg dari penambang yang bisa mencapai belasan bahkan puluhan juta perhari jika kita asumsikan dengan 25 unit ponton TI bisa menghasilkan -+ 50 kg timah /ponton dihasilkan  +- 1.25 ton timah sehari dengan harga timah 100 ribu/kg dikolong buntu  tersebut.


(Ansory)

Lebih baru Lebih lama