Sambar.Id, Palu, Sulteng - Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU) menguatkan pemahaman kader Nahdlatul Ulama mengenai ideologi ahlussunnah wal jama'ah (Aswaja) dan komitmen kebangsaan.
PMKNU yang mengusung tema "Mewujudkan Ideologi Aswaja dan Penguatan Komitmen Kebangsaan bagi kepemimpinan Nahdlatul Ulama profesional di Sulteng", diikuti sekitar 70 peserta, berlangsung di Kota Palu, Kamis (30/5/2025).
Ketua Tanfidziyah PWNU Provinsi Sulawesi Tengah, Profesor Kyai Haji Lukman Thahir mengemukakan bahwa PMKNU menjadi satu agenda prioritas organisasi NU untuk kaderirasi.
"Ini menjadi suatu prioritas dalam kaderisasi, yang menjadi fokus PWNU dan PBNU," ujar Kyai Lukman.
PWNU Provinsi Sulteng berkolaborasi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam melaksanakan agenda PMKNU tersebut.
Kyai Haji Lukman menyatakan bahwa PMKNU ini merupakan kegiatan kaderirasi kali pertama yang dilaksanakan oleh PWNU Sulteng di tahun 2024.
"Dan ini akan terus kami laksanakan, sebagai salah satu kegiatan rutin tahunan," sebutnya lagi.
Dirinya meminta kepada kader di tingkat cabang atau di kabupaten dan kota di Sulteng, agar melaksanakan kegiatan kaderisasi di semua jenjang tingkatan.
"Karena NU di Sulteng tidak boleh tertinggal dengan NU di daerah lain. Oleh karena itu, kaderisasi harus terus digencarkan di semua jenjang tingkatan, dan badan otonomi NU," ungkapnya lagi.
Dia mengatakan bahwa dalam waktu dekat, PWNU akan melaksanakan pelatihan instruktur, setelah pelaksanaan kegiatan PMKNU.
"Dan mereka yang mengikuti pelatihan instruktur adalah, para kader yang telah mengikuti PMKNU dan dinyatakan lulus," ungkapnya.
Terkait hal itu, Ketua PBNU Bidang OKK dan Dewan Instruktur Nasional Kaderisasi, Kyai Haji Muhammad Faesal menyatakan bahwa kaderisasi merupakan suatu keharusan, yang wajib dilaksanakan seluruh pengurus Nahdlatul Ulama di semua jenjang tingkatan dan badan otonom di lingkungan NU.
Kyai Faesal menerangkan dalam kaderisasi terdapat dua tipologi. Point Pertama, kaderisasi formal yaitu kaderisasi yang harus diikuti oleh kader Nahdlatul Ulama, salah satunya yaitu PMKNU.
Point Kedua, kaderisasi non-formal yaitu kaderisasi yang dapat diikuti oleh semua warga Nahdlatul Ulama.
Sementara itu, Ketua Panitia PMKNU Doktor Sahran Raden mengapresiasi PBNU yang telah membantu dalam pelaksanaan PMKNU.
Sahran juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah dan semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan PMKNU yang dilaksanakan mulai tanggal 30 Mei - 3 Juni 2024 di Kota Palu. (**/Ibra).
Sumber: Panitia PMKNU