![]() |
Ilustrasi |
Kata-kata itulah yang tepat dua paslon yang bertarung di pilwali di kota daeng dan di bumi Panrita kitta, karena kedua paslon tersebut memiliki kesamaan yakni sama-sama mengalami pil pahit di dalam kontestan politik di Sulawesi Selatan.
Di kota daeng ada munafri Arifudin, di Bumi Panrita kitta ada Andi mahyanto Mazda merupakan pejuang tangguh karena keduanya pernah mengalami kegagalan dua kali sebelumnya namun ketika kalinya mereka mencapai tujuan.
Misalnya apa yang dialami oleh munafri Arifudin beliau kalah di Pilwali Makassar di tahun 2018 dengan kotak kosong sementara Andi mahyanto kalah di 2018 kalah karena diskualifikasi.
Persamaan yang lain kedua kandidat tersebut Sebab mereka mempunyai lawan politik yang sama yakni Andi Seto gadhista asafa dengan tagline Sehati karena tagline tersebut Pilkada 2018 dan 2024 itu yang digunakan namun gagal di pilwali Kota Makassar 2024.
Karena keduanya memiliki sikap sikap ramah untuk mencapai kemuliaan meskipun dirinya telah mengalami kegagalan tapi keduanya itu bukan tumbang karena sebuah kegagalan tapi itu adalah semangat hidup untuk berjuang mencapai keberhasilan.
Apa yang diinginkan apa yang diimpikan oleh kedua kandidat tersebut kembali bertarung di Pilkada serentak di tahun 2024 ini keduanya menang dalam hitungan cepat atau quick count.
Hal itu disambut oleh simpatisan keduanya dengan penuh haru ucapan watunami Pimpin Kota Makassar dan AMM pinpim Kabupaten Sinjai.
Pilkada serentak di tahun 2024 ini munafri Arifudin berpasangan dengan Alia mustika Ilham menan diPiliwa Kota Makassar dan Hj. Ratnawati berpasangan dengan Andi mayanto Mazda menan di Pilbup Sinjai.
Di balik kemenangan itu ada seseorang Yan rela meninggalkan sebuah kemewahan di sebuah apartemen di Kota Makassar rela tidur di balik tangga di suatu gedung karena hanya satu perjuangan untuk memenangkan Mulia di Makassar dan Ramah Kabupaten Sinjai.
Sebab itu karena seseorang yang tak ingin disebut namanya hanya berkata kami bekerja bukan untuk diketahui tapi ada hasil kami tidak butuh banyak bicara tapi banyak tindakan.
Sekedar diketahui bahwa adanya berbagai ancaman yang dihadapi selama ini mulai dari kota Sinjai sehingga di Kota Makassar Tapi beliau itu Bukan Halangan untuk berjuang untuk mencapai suatu perubahan yang ada di daerahnya itu hanya harapannya tidak lebih dan tidak kurang.
Karena selalu dia mengatakan bahwa kami bukan siapa-siapa kami hanya orang biasa yang tidak punya apa-apa. (*)