Patuh SOP, RSAS Gorontalo Bantah Tuduhan Malpraktek


Sambar.id, Kota Gorontalo – Manajemen Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Gorontalo memastikan penanganan pasien Oktaviani Thalib (27) telah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), menanggapi keluhan keluarga pasien yang disampaikan melalui media.26/05/2025.

 

Direktur RSAS Kota Gorontalo, Hafidz Daud, menegaskan bahwa seluruh prosedur pelayanan Standar Operasional Prosedur (SOP).

 

"Penanganan pasien tersebut, telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur," tegasnya.

 

RSAS menekankan komitmennya terhadap pelayanan maksimal dan membuka ruang komunikasi bagi keluarga pasien untuk menyampaikan keluhan.

 

"khususnya informasi golongan darah sebelum operasi, untuk optimalisasi penanganan pasien," bebernya

 

Pihak rumah sakit juga menyoroti pentingnya koordinasi keluarga.

 

"Dalam kasus Oktaviani, prioritas utama adalah penyelamatan nyawa melalui penanganan gawat darurat sesuai SOP," kembali menegaskan.


Pasien BPJS bisa langsung ke UGD Rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya  tanpa perlu rujukan dari fasilitas kesehatan pertama. 


Pasien yang mengalami kondisi gawat darurat seperti cidera parah, serangan jantung, stroke dll dapat langsung ke UGD tanpa perlu surat rujukan. 


Di UGD  pasien BPJS akan mendapatkan penanganan yang sama dengan pasien umum dengan prioritas utama pada kondisi pasien. 


Setelah kondisi gawat darurat selesai, pasien BPJS akan di rujuk ke Fasilitas kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan medisnya, ujarnya. 


pada rapat yg di gelar oleh pihak management turut hadir dokter Budi Kaharu selaku dokter umum yang sekaligus menjabat sebagai sekretaris komite medis.

Pihaknya mengatakan kronologis secara lengkap mengenai pelayanan terhadap pasien tersebut, dimana pasien ini dua kali masuk di RSAS kota gorontalo, yang pertama kali yaitu pada tanggal 14 April sampai dengan 22 April 2025, " jelasnya.


Dalam pelayanan tersebut pasien dirawat oleh dokter internist, yakni dokter Leonard Kamoli, Sp.PD selaku dokter penanggung jawab pasien, dalam hal ini kondisi pasien cukup berat, namun masih dikategorikan keadaan stabil terkendali, " ucap Budi.


Sekaligus pasien tersebut dilakukan pengambilan sampel darah di laboratorium, ini dilakukan untuk memperbaiki keadaan pasien, selain itu terlihat dalam keadaan sadar, pernapasan cukup membaik, sehingga setelah dilakukan diagnosis selama berhari hari pasien tersebut bisa dipulangkan dengan jalan melakukan rawat jalan.


Dilain pihak ucap Budi, dalam pengontrolan lewat poliklinik RSAS yang dikawal oleh dokter Ucok Lubis, Sp.PD selaku dokter penyakit dalam yang menangani pasien tersebut, menurut informasi yang didapat, dimana jadwal pengontrolan yang seharusnya sudah mendapat penanganan serius, akan tetapi pasien ini bersama keluarganya datang ke poliklinik tidak secara teratur sesuai dengan jadwal kontrol yang sudah do jadwalkan, " beber dokter Ucok.


Kepada awak media, pihak dokter ahli yang merawat pasien tersebut, masuk lagi untuk kedua kalinya pada tanggal 6 Mei sampai dengan 18 Mei 2025, dimana kondisi pasien sakit beras, dikategorikan stabil, dengan tekanan darah agak rendah sehingga dilakukan penanganan yang maksimal,hingga pasien membaik dan dipindahkan ke ruang rawat inap, " beber dokter Leonard Kamoli Sp.PD selaku dokter penanggung jawab pasien.


Namun dengan melihat kondisi pasien tersebut pihak dokter yang menangani pasien ini melakukan edukasi dengan memberikan rujukan ke rumah sakit malalayang manado atau pun rumah sakit yang ada di kota makassar, dengan melihat kondisi demikian, dengan melalui pelayanan rawat jalan," pungkasnya.


Syarif 

Lebih baru Lebih lama