SAMBAR.ID// SUMENEP – Masyarakat Desa Babbalan, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menyuarakan keresahan terhadap maraknya aksi balap liar yang terus terjadi di Jalan Jokotole, Lingkar Barat. Balapan liar tersebut berlangsung hampir setiap malam Minggu dan diduga luput dari penindakan aparat, khususnya dari satuan Samapta dan Lantas Polres Sumenep. Minggu (15/06/2025)
Jalan alternatif yang menjadi jalur utama penghubung warga dari arah Lenteng dan Tanah Merah menuju pusat kota Sumenep, justru kerap berubah menjadi arena ajang ugal-ugalan. Kondisi ini dinilai membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya, terutama para pedagang yang berangkat dini hari ke pasar.
Ar (Inisial), warga Desa Kolor, mengungkapkan kekecewaannya atas situasi ini.
“Kami merasa tidak aman. Balap liar di Lingkar Barat ini seperti agenda tetap tiap malam Minggu. Anehnya, justru Jalan Diponegoro yang dijaga ketat sampai beberapa motor ditahan. Jalan Lingkar Barat ini malah dibiarkan. Harus tunggu ada korban dulu baru ada tindakan?” keluhnya.
Hal senada disampaikan oleh MH, salah satu masyarakat Desa Babbalan. Ia menegaskan bahwa pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan keluhan, namun belum ada respon tegas.
“Kami sudah sering melapor. Masyarakat khawatir, apalagi anak-anak muda ikut terpengaruh. Ini bukan soal bisingnya motor saja, tapi soal keselamatan jiwa. Kalau aparat hanya diam, lalu siapa yang bertanggung jawab kalau ada kecelakaan?” tegas MH
Warga berharap Polres Sumenep segera bertindak tegas untuk menertibkan aksi balap liar yang meresahkan ini. Ketegasan aparat dinilai menjadi satu-satunya harapan untuk mengembalikan kenyamanan dan keselamatan di jalur vital tersebut. MS