Mengusung tema "Kilas Balik Perjalanan 10 Tahun Rayon FEBI: 1 Dekade, Sejuta Cerita - 2014 Sampai Bumi Berhenti Berputar," perayaan ini dikemas dalam format Tadabbur Alam yang memadukan refleksi diri, konsolidasi organisasi, dan keindahan alam Malino.
Baca Juga: Diduga "Masuk Angin", Skandal PT. Aditarina Lestari Guncang Polda Sulsel
Puncak acara adalah "Malino Bersholawat," suatu sesi lantunan sholawat yang membahana di bawah langit malam Malino. Minggu 20 Juli 2025
Diiringi alunan musik tradisional dan suasana pegunungan yang sejuk, para peserta, termasuk alumni dan pembina, larut dalam khusyuk bermunajat.
Momen ini menjadi inti dari Tadabbur Alam, mengingatkan akan pentingnya spiritualitas dalam perjalanan hidup dan pengabdian.
Baca Juga: Sinjai Bersatu? Krisis Multisektoral "Butta Panrita Kitta" di Kampung Halaman Kadiv Propam dan Auditor Itwasum Polri
Selain Malino Bersholawat, rangkaian kegiatan Tadabbur Alam meliputi outbound untuk mempererat kekeluargaan, refleksi perjalanan sepuluh tahun Rayon FEBI, sharing session antar anggota dan senior, serta eksplorasi alam bebas yang menyegarkan pikiran dan jiwa.
Rahmat, Koordinator Steering, menjelaskan bahwa konsep Tadabbur Alam dipilih untuk mendorong lahirnya ide-ide inovatif demi peningkatan kinerja organisasi di masa mendatang.
Abid, Ketua Rayon FEBI, dan Elya, Ketua Panitia, sama-sama berharap acara ini menghasilkan langkah-langkah nyata untuk kemajuan organisasi.
Baca Juga: Wartawan Sambar id Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah Terdakwa Suami Artis Sandra Dewi
Acara ditutup dengan foto bersama dan doa, sebelum peserta kembali ke sekretariat rayon di Samata, Gowa.
Perayaan satu dekade PMII Rayon FEBI ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga menjadi tonggak sejarah dan inspirasi untuk perjalanan selanjutnya. (*)
.jpg)