Sambar.id, BANDUNG BARAT - Bunda PAUD Kabupaten Subang, Ny. Ega Anjani Reynaldy, S.IP menghadiri kegiatan Advokasi Arah dan Kebijakan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah kepada Bunda PAUD se-Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan yang berlangsung di Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BBPMP) Kampus Jaya Giri Lembang, Selasa (26/08) ini bertujuan untuk mendorong peningkatan Angka Partisipasi Sekolah (APS) anak usia dini melalui implementasi kebijakan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah di Jawa Barat.
Dalam sambutanya, Kepala BBPMP Jawa Barat, Komalasari, S.Pd., M.Pd. menyampaikan pentingnya peran Bunda PAUD sebagai figur penggerak.
“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman peran Bunda PAUD sebagai figur penggerak dalam mengedukasi masyarakat dan membangun komitmen bersama untuk mendukung Wajar 1 Tahun Prasekolah,” tutur Komalasari.
Hal senada ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dr. H. Purwanto, S.Pd., M.Pd. bahwa anak usia dini merupakan fase kritis yang membutuhkan perhatian khusus.
“Anak usia 6 tahun ke bawah merupakan masa-masa kritis yang harus tersentuh dengan pendidikan yang benar. Kita menyebutnya sebagai Golden Age,” tegasnya.
Purwanto juga menyoroti dua ancaman besar yang dapat menghambat tumbuh kembang anak, yakni pola makan dan pola kebahagiaan.
“Hari ini, pola makan anak-anak kita tergolong serba instan dan mudah. Mereka bebas makan apa saja sehingga asupan makanan dapat menjadi ancaman serius. Jika hal ini tidak diantisipasi, maka program Presiden Prabowo dengan Makan Bergizi Gratis (MBG) akan sia-sia. Tidak heran jika saat ini anak usia sekolah sudah banyak yang mengalami gagal ginjal hingga cuci darah,” jelasnya.
Selain itu, menurut Purwanto ancaman lain datang dari penggunaan gawai (gadget) yang sulit dikontrol oleh orang tua.
“Gadget dapat mempengaruhi karakter dan pola pikir anak-anak kita. Melalui gadget, mereka bisa bergaul dengan siapapun, kapanpun, dan mengakses apapun tanpa kontrol orang tua,” pungkasnya. (Adih)