Pulau Poteran Menyimpan Jejak Spiritual: Buju' Kangean ( Makam Nyai Jasmani ) Jadi Magnet Peziarah

Sumenep – Di ujung timur Pulau Poteran, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep, sebuah kompleks makam sederhana menjadi pusat perhatian para peziarah setiap tahunnya. Makam tersebut adalah peristirahatan terakhir Nyai atau Ebu Jasmani, tokoh perempuan yang diyakini berasal dari Pulau Kangean, Desa Pandeman, dan kemudian menetap di Poteran setelah menikah.

Meski tidak ada catatan tertulis mengenai riwayat hidupnya, sosok Nyai Jasmani tetap dihormati masyarakat. Menurut cerita turun-temurun, beliau pernah menjalani tapa dan tirakat di sejumlah lokasi, termasuk di Dusun Sarotak, Desa Poteran, yang kini menjadi titik utama ziarah.

Keberadaan makam ini dipercaya membawa berkah. Banyak pengunjung datang untuk mendoakan sekaligus memohon kelancaran rezeki, kesehatan, dan hajat hidup lainnya. “Sejak dulu, orang tua kami selalu menekankan agar tetap hormat pada makam ini. Banyak yang merasa doanya cepat terkabul setelah berziarah,” ungkap Moh.Sanin ( Sesepuh sekaligus Kepala Dusun Sarotak ) ,yang kerap membantu peziarah

Tidak jauh dari makam, terdapat sebuah sumur tua peninggalan beliau yang dikenal dengan sebutan Sumur Kaleng Bata. Airnya dipercaya memiliki khasiat penyembuhan. Tradisi setempat bahkan menyebutkan bahwa peziarah dianjurkan berwudhu dengan air sumur tersebut sebelum berdoa di makam.

“Airnya tidak pernah kering meski musim kemarau panjang. Banyak orang dari luar desa yang membawa pulang air sumur ini untuk pengobatan,” kata Nyai Naira, seorang ibu Juru Kunci yang rumahnya berdekatan dengan lokasi sumur.

Selain makam Nyai Jasmani, kawasan ini juga menjadi tempat peristirahatan tokoh agama lainnya, seperti Sayyid Yusuf dan Sayyid Amir. Keberadaan kompleks pemakaman tersebut memperkuat keyakinan masyarakat bahwa Pulau Poteran menyimpan jejak penting dalam perjalanan spiritual di Madura bagian timur.

Pemerhati budaya lokal menilai, keberadaan situs-situs religi seperti makam Nyai Jasmani bukan hanya bernilai historis, tetapi juga menjadi simbol spiritualitas masyarakat setempat. “Ini adalah warisan leluhur yang harus dijaga. Selain memperkuat ikatan budaya, juga menjadi magnet wisata religi yang berpotensi mendongkrak perekonomian warga,” jelas MH.Eliyanto.SH.Tokoh Muda Desa Poteran.

Hingga kini, setiap hari makam tersebut tidak pernah sepi dari peziarah. Ada yang datang secara pribadi, ada pula yang berombongan dari berbagai wilayah di Madura hingga Jawa Timur. Mereka percaya, jejak spiritual Nyai Jasmani adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan penuh kerendahan hati.
Lebih baru Lebih lama