6 Hitachi Oren Air Kelubi: Publik Desak Satgas PKH dan Kejati Babel Segera Tangkap dan Periksa Hj Dong- Jangan Ada Yang Kebal Hukum

Sambar.id// Lubuk Besar || Bangka Tengah, Operasi Tim Satgas Penegakan Hukum (PKH) di kawasan Air Kelubi, Lubuk Simpang, Lubuk Besar menguak jaringan besar yang diduga menopang aktivitas tambang timah ilegal. Di lapangan, petugas menemukan 6 unit PC Hitachi warna oranye (Hj) yang diduga kuat menjadi motor eksploitasi tambang tanpa izin.


Selain temuan tersebut, informasi warga mengarah pada dugaan bahwa lokasi tambang timah ilegal selama ini beroperasi di kawasan Merapin, Lubuk Besar dengan skala besar dan melibatkan jaringan terstruktur. Aktivitas disebut berlangsung lama dan bernilai ekonomi tinggi sehingga menjadi magnet kepentingan bagi banyak pihak.


Informasi masyarakat menyebut keberadaan 6 alat berat tersebut terhubung dengan sosok Hj Dong, yang dinilai memiliki pengaruh besar dalam bisnis tambang Lubuk Besar. Selain itu, sumber juga mengungkap pengurus lapangan bernama Panjul, warga Pangkal Pinang, sebagai pihak yang mengatur teknis operasional dan pergerakan alat berat di lokasi.


Kesaksian warga menyebut adanya penyelamatan alat berat sebelum razia akibat kebocoran informasi operasi Satgas PKH.


“Mereka dapat info duluan. Makanya alat cepat disembunyikan sebelum Satgas turun,” ujar seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.


Fakta ini mengindikasikan bahwa jaringan tambang ilegal bukan hanya bergerak di tataran operator, tetapi diduga melibatkan aktor kuat baik di balik pendanaan maupun pengendalian lapangan.


Gelombang Suara Publik: Jangan Ada yang Kebal Hukum


Masyarakat menilai penyitaan alat tidak akan menghasilkan perubahan signifikan bila otak jaringan dan penerima manfaat terbesar tidak tersentuh hukum.


“Kalau benar 6 Hitachi itu terhubung ke Hj Dong, proses. Jangan ada kekebalan hukum untuk siapa pun,” tegas seorang warga.


Warga juga meminta Satgas PKH menindak Panjul sebagai pengurus lapangan yang disebut mengontrol pekerja, logistik, dan jadwal penambangan serta koordinasi armada alat berat.


Masyarakat menilai hukum selama ini terkesan tajam kebawah , sedangkan aktor utama tetap aman.


Hasil investigasi awak media terkait:

🔎 Legalitas & kepemilikan 6 PC Hitachi Oren telusuri siapa pemilik nya

🔎 Peran Hj Dong sebagai diduga pengendali dan penerima keuntungan

🔎 Peran Panjul sebagai pengurus operasional di lapangan

🔎 Dugaan pusat aktivitas tambang ilegal di Merapin Lubuk Besar

🔎 Distribusi hasil tambang hingga penerima keuntungan tertinggi


Temuan sementara menunjukkan adanya dugaan koordinasi sistematis untuk menyelamatkan alat berat sebelum razia berlangsung.


Publik Tunggu Sikap Tegas Satgas PKH dan Kejati Bangka Belitung


Kasus Air Kelubi kini menjadi ujian besar bagi perangkat penegakan hukum di Provinsi Bangka Belitung. Publik menagih:


*Satgas PKH — menindak seluruh pelaku tanpa pandang posisi, relasi, maupun kekuatan finansial.

*Kejati Bangka Belitung — memastikan proses hukum berjalan transparan, profesional, dan tidak berhenti hanya di operator lapangan.


Harapan masyarakat jelas: jika bukti mengarah ke Hj Dong, Panjul, atau pihak mana pun, proses hukum wajib tetap berjalan. Tidak boleh ada pengecualian.


Supremasi hukum hanya akan terasa ketika jaringan tambang ilegal dan oknum pelindungnya ditindak hingga ke pucuk aktor intelektualnya.


Awak media akan terus mengawal setiap perkembangan penyelidikan dan proses hukum kasus ini.(*)

Lebih baru Lebih lama