Jejak Balpres Sagulung dan Bayangan Mafia di Baliknya


Sambar.id, Batam – Dari kejauhan, aktivitas bongkar muat balpres di Sagulung tampak seperti rutinitas biasa. Namun begitu mendekat, suasana langsung berubah. Gerak para pekerja terlalu teratur, ritme bongkar muat terlalu lancar, dan atmosfernya menyimpan sesuatu yang sulit dijelaskan. Ada operasi yang terasa lebih besar dari sekadar mengangkat karung. Rabu, (18/11/2025).

Pengungkapan Polresta Barelang pada Sabtu (9/11/2025) baru menyibak kulit terluar dari persoalan ini. Dua kontainer dan tiga lori berisi balpres diamankan. Namun justru bisikan lirih seorang pekerja yang mengungkap sisi lain dari operasi ini sisi yang selama ini bergerak seperti bayangan. “Ini punya ketua IS,” ucapnya, seolah lupa bahwa bisikan kecil bisa berubah menjadi gema besar ketika terdengar oleh wartawan.

Inisial IS, oknum anggota dewan Kepri, langsung melesat menjadi percakapan hangat. Bukan hanya karena siapa dirinya, tetapi karena namanya sudah lama beredar dalam cerita-cerita kecil tentang jaringan balpres yang berjalan terstruktur, disiplin, dan terencana seperti organisasi yang bekerja dalam gelap.


Sumber-sumber menyebut jaringan ini bukan sekadar bisnis abu-abu. Ada pola kerja yang rapi, alur yang disetel, dan kedekatan dengan figur-figur tertentu yang memungkinkan barang bekas impor masuk, menembus pelabuhan, dan bergerak tanpa gesekan. Terlalu banyak pintu yang terbuka, terlalu sedikit hambatan, terlalu mulus untuk sebuah operasi tanpa “bayangan mafia besar” di belakangnya.

Dugaan backing politik pun menguat. Nama IS disebut memiliki peran dalam menentukan jalur logistik dari pelabuhan hingga gudang penyimpanan. Penataannya seperti skema yang sudah ditulis matang, layaknya modus mafia yang paham betul cara mengaburkan jejak.

Namun yang paling disorot justru sikap aparat yang belum menyentuh aktor intelektual. Kontainer telah disita, pekerja telah diperiksa, lokasi diberi garis polisi. Tetapi otak yang menggerakkan mesin besar ini tetap tak tersentuh. Seakan ada dinding tak kasat mata yang langsung berdiri begitu penyidikan mendekati area sensitif area yang dihuni mereka yang punya posisi, akses, dan pengaruh.

Sementara itu, IS memilih bungkam. Tidak ada klarifikasi, tidak ada bantahan, tidak ada penjelasan. Diam yang justru memantulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.

Kini masyarakat menunggu, apakah aparat berani menembus lapisan terdalam dari jaringan ini, atau semuanya akan berhenti di permukaan seperti banyak kasus lain keras di bawah, tumpul di atas?

Yang jelas, bisnis balpres di Sagulung bukan permainan kecil. Ada bayangan jaringan yang bekerja rapi, terstruktur, dan senyap. Dan publik berhak tahu siapa sebenarnya “mafia” yang berdiri di balik bayangan itu.

Penulis: Guntur Hariandja
Editor: Redaksi Sambarid
Lebih baru Lebih lama