SAMBAR.ID// PASURUAN JAWA TIMUR - | Suasana khidmat dan penuh kekeluargaan menyelimuti Kantor Pusat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LSM P-MDM di Dusun Madurejo, Desa Wonorejo, Pasuruan. Meski digelar dengan undangan yang sangat terbatas dan sederhana, acara tasyakuran Hari Lahir (Harlah) ke-7 LSM P-MDM sekaligus milad ke-46 sang Ketua Umum, Gus Ujay, berlangsung menyentuh hati, Minggu, 28/12/2025.
Acara yang dikhususkan bagi jajaran pengurus dan anggota internal ini menjadi momentum penguatan solidaritas lembaga. Di tengah bertambahnya usia lembaga yang kini menginjak tujuh tahun, LSM P-MDM menegaskan komitmennya untuk tetap menjadi garda terdepan dalam membela hak rakyat.
Pesan Perjuangan dari Gus Ujay
Dalam sambutannya, Ketua Umum LSM P-MDM DPP, Gus Ujay, menyampaikan refleksi mendalam di usianya yang ke-46. Ia menekankan bahwa esensi dari bertambahnya usia adalah kebermanfaatan.
"Tidak banyak harapan muluk-muluk saya di tahun ini. Saya hanya memohon doa agar dikasih umur yang panjang dan kekuatan untuk terus memberikan perjuangan yang bermanfaat bagi negara dan rakyat," ujar Gus Ujay dengan nada rendah hati.
Beliau juga menitipkan pesan khusus kepada seluruh anggota LSM P-MDM agar senantiasa menjaga integritas dalam bergerak. Menurutnya, usia tujuh tahun bagi sebuah lembaga adalah fase pendewasaan.
"Pesan saya buat semua anggota, dengan bertambahnya umur lembaga kita, jadilah pribadi yang semakin dewasa dalam setiap pijakan perjuangan. Integritas dan kedewasaan adalah kunci," tegasnya.
Sosok Pemimpin dan Edukator
Apresiasi mendalam juga datang dari internal pengurus. Bendahara Umum LSM P-MDM DPP, Khoirul Anam, mengungkapkan rasa bangganya terhadap kepemimpinan Gus Ujay selama ini. Di mata anggota, Gus Ujay bukan sekadar ketua, melainkan sosok mentor.
"Saya pribadi sangat bangga dengan sosok beliau. Selama saya bergabung di lembaga ini, beliau selalu konsisten memberikan edukasi dan bimbingan kepada kami semua. Harapan kami, Gus Ujay semakin bijaksana dan terus menjadi nahkoda bagi perjuangan kami," ungkap Khoirul Anam kepada awak media.
Nuansa Syahdu dan Doa Bersama
Kemeriahan acara yang berlangsung hangat ini diiringi oleh alunan musik yang menambah suasana akrab antar anggota. Sebagai penutup yang sakral, rangkaian acara diakhiri dengan doa bersama. Seluruh anggota yang hadir tampak larut dalam doa, memohon keselamatan bagi bangsa serta kelancaran bagi setiap langkah perjuangan LSM P-MDM di masa depan.
Dengan perayaan yang sederhana namun sarat makna ini, LSM P-MDM membuktikan bahwa kekuatan sebuah organisasi tidak hanya diukur dari kemewahan seremoni, melainkan dari kedekatan emosional dan kesamaan visi dalam berjuang untuk rakyat. IPUL Jatim







