Kader koalisi perjuangan pemuda mahasiswa mendatangi kantor DPD I partai golkar sulsel terkait kasus narkoba yg diduga menjerat anggota DPRD kab sinjai sekaligus bacaleg DPRD sulsel dapil V sinjai-bulukumba.
Dihadapan kantor DPD I partai golkar nur wahid selaku jenderal lapangan menyampaikan aspirasi menggunakan pengeras suara.
"Kami dengan tegas menyatakan kekecewaan kami terhadap salah satu oknum dprd kab sinjai yang diduga tersandung kasus narkoba. Sebagai pemuda dan mahasiswa kasus terkait tentu menjadi isu sensitif apalagi yang terjerat adalah anggota legislatif hal ini sangat merusak citra politik tanah air. Apalagi narkoba sangat dilarang keras di negara kesatuan republik indonesia," Tegas wahid
Salah satu masa aksi kppm juga menyampaikan tuntutannya Sebagai instrumen negara dalam hal ini anggota legislatif harusnya menyibukan diri dalam program-program kenagaraan untuk terus bekerja mewakili aspirasi masyarakat, tapi yang terjadi justru anggota DPRD malah berbelok menjadi anggota dewan yg gemar melakukan kejahatan.
Nur wahid selaku jendlap juga tegaskan bahwa pihak partai dalam hal ini DPD I golkar Sulsel harusnya memberikan tindakan tegas terkait kasus ini, bukan malah kembali mengusung oknum yg terduga untuk maju bacaleg DPRD sulsel dapil V. Jika ini dibiarkan maka akan menimbulkan kontroversial ditengah masyarakat termasuk kader partai golkar dan tubuh partai itu sendiri.
Selang beberapa menit melakukan aksi unjuk rasa terlihat salah satu kader kppm menerobos masuk kantor DPD I golkar sulsel lantaran kecewa dengan sikap partai yg tidak mau menemui masa aksi. Pihak keterwakilan partai bagaian kesekretarian menyampaikan permohonan maaf karena ditampat tidak ada ketua partai yang bisa menerima tuntutan masa aksi.
Sebelum membubarkan diri nur wahid menegaskan, pihak partai golkar DPD I sulsel diduga tidak koperatif dan terkesan membiarkan masalah yg terjadi.
"Saya tegaskan akan melakukan aksi unjuk rasa jilil II dengan membawa msa yg lebih banyak apabila tuntutan tidak diterima," Tutup wahid (arjuna)